SURABAYA – Di kala Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencar melakukan penataan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, sejumlah oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya diduga melakukan pungli di kawasan parkir bus yang dikelola oleh Dishub setempat.
Tidak hanya itu, komplain dari sebagian besar pedagang di kawasan parkir bus Sunan Ampel juga memantik perhatian Wakil Walikota Surabaya, Armuji.
Mendapati banyaknya laporan yang masuk, Cak Ji, sapaan akrab Armuji, langsung turun tangan ke kawasan parkir bus Sunan Ampel guna memastikan permasalahan tersebut dapat segera dituntaskan.
“Seperti adanya alih fungsi secara sepihak, yang semula taman dijadikan stand baru tanpa ada konfirmasi dengan pimpinan maupun sosialisasi dengan pedagang sebelumnya,” ujar Cak Ji, Kamis (29/9/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu juga mendapati banyak pengunjung yang kaget akibat mahalnya retribusi toilet umum yang semulanya Rp 2.000 menjadi Rp 4.000. Juga biaya untuk kartu pengambilan kartu kontrol sebesar Rp 200.000 per stand Pedagang.
“Saya minta dibongkar kembalikan seperti fungsinya semula, kita ingin para peziarah nyaman mengunjungi kawasan wisata religi Sunan Ampel. Jangan sampai perbuatan segelintir orang merusak citra baik Kota Surabaya,” terangnya dengan nada tegas.
Ia juga menyinggung program penataan Kawasan Wisata Religi Ampel berlanjut tahun ini. Pemkot Surabaya berencana membangun jalur pedestrian untuk mempermudah peziarah.
Pembangunan trotoar menyesuaikan lokasi pembangunan. Trotoar di kawasan cagar budaya akan berbeda dengan jalur pedestrian di jalan raya secara umum. Perbedaan itu akan dikuatkan dengan pemasangan lampu dan ornamen yang temanya menyesuaikan dengan bangunan-bangunan lawas.
“Pembangunan fisik sudah dilakukan, tapi manusianya juga harus punya kesadaran. Orientasinya adalah melayani yang terbaik. Jangan mencari keuntungan,” tandasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS