SURABAYA – Sejumlah kampung yang mobilitasnya terbatas karena portal atau akses keluar masuk ditutup saat pandemi Covid-19, yang berlangsung dua tahun belakangan ini, menimbulkan permasalahan bagi warga Surabaya.
Seperti yang terjadi di Teluk Nibung, Kecamatan Pabean Cantian, antara warga lingkungan RW 5 dan RW 7 karena masih ditutup akses, sehingga harus berputar jauh untuk keluar jalan raya.
Mendapati banyaknya laporan, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, didampingi Camat Pabean Cantian dan Lurah Perak Utara langsung mendatangi lokasi dan menemui warga.
“Kami minta agar nanti Pak Camat memanggil warga dari kedua wilayah untuk dilakukan kesepakatan bersama membuka akses jalan,” ujar Armuji.
Politisi PDI Perjuangan itu menceritakan seusai pandemi Covid-19 memang banyak kampung yang harus segera dibuka dan dikembalikan seperti sebelum adanya pandemi. Ia juga menegaskan bahwa jangan sampai pagar atau pintu akses menjadi “sekat sosial” warga Kota Surabaya.
“Saya tidak mau warga Surabaya disekat-sekat, dikotak-kotak. Semuanya harus saling menjaga satu sama lainnya,“ terangnya.
Ia menyinggung, apabila faktor keamanan menjadi alasan, maka bisa dibicarakan bersama seperti menghidupkan siskamling atau membangun kesadaran masyarakat. Armuji juga menyampaikan pesan, sebaik-baiknya sistem keamanan kampung adalah kepedulian antarwarga.
Menindaklanjuti laporan warga dan arahan Wawali Surabaya, Kecamatan Pabean Cantian menggelar rapat pada Rabu 28 September 2022 dengan menghasilkan keputusan membuka pintu portal dengan jam operasional pukul 07.00-18.00 WIB. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS