PONOROGO – Hujan deras di wilayah Kabupaten Ponorogo pada Selasa (15/3/2022) sore menyebabkan sebagian rumah warga terendam banjir. Tak tinggal diam, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Johan Budi Sapto Pribowo, langsung menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga terdampak banjir di dua titik lokasi, yaitu di Dusun Krajan Desa Grogol Kecamatan Sawoo dan di Dusun Glagahan Kecamatan Sambit, Rabu (16/3/2022).
Penyaluran bantuan kepada para korban melubernya debit Sungai Kalisono di Desa Maguwan Kecamatan Sambit yang berbatasan dengan Desa Grogol Kecamatan Sawoo itu tidak dilakukan secara langsung. Akakn tetapi diwakilkan oleh dua anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ponorogo, yakni Agung Priyanto dan Relelyanda Solekha Wijayanti.
“Semoga sembako yang tidak seberapa tersebut, bisa sedikit membantu masyarakat yang terkena dampak banjir,” pesan Johan Budi yang merupakan mantan jubir KPK, Kamis (16/3/2022).
Agung Priyanto yang mengantarkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, mie instan, dan gula itu berharap bantuan yang diberikan mampu meringankan beban penderitaan warga yang terdampak bencana ini.
Meski rumah mereka sebagain besar masih utuh, perabot dan cadangan pangan mereka hingga ternaknya ludes tersapu banjir. Bahkan saat mengirimkan bantuan, mobil yang dikendarai oleh Agung Priyanto sempat terperosok ke sawah lantaran antara jalan dan sawah tidak jelas batasnya akibat tergenang air.
“Pak Johan Budi tadi menelpon kita, meminta untuk mewakili beliau memberikan bantuan ini karena beliau sedang ada rapat,” ungkap kader Banteng asal Babadan itu.
Agung juga menyampaikan, pihaknya juga bertemu lurah setempat dan dengan semua warga sambil bercerita mengenai paniknya mereka saat tiba-tiba air sungai meluap.
“Kalau ternak sapi bisa diselamatkan, tapi kalau ayam ya ludes semua. Gabah yang dijemur juga ludes. Sedih mendengar ceritanya, tapi senang bisa menampung keluh kesah mereka,” tutur Agung.
Sementara itu, Sumarsono, seorang warga setempat menyampaikan kejadian mengejutkan dan tiba-tiba itu terjadi pada Selasa (15/3/2022) pukul 14.30 sampai 17.30 WIB.
“Sebenarnya hujannya tidak seberapa, namun yang membuat banjir itu adalah air kiriman dari daerah atas. Sehingga dengan tiba-tiba air datang menyapu semuanya, terus hilang. Jadi, kita tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada, termasuk hasil panen,” beber Sumarsono. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS