Kamis
20 Maret 2025 | 10 : 34

DPRD Minta Pemkot Mojokerto Dampingi Trauma Healing Keluarga Korban Outing Class

pdip-jatim-250201-ery-purwanti

MOJOKERTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto mendesak pemerintah kota (pemkot) setempat untuk memberikan pendampingan trauma healing bagi keluarga korban tragedi outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Yogyakarta.

“Pendampingan penuh kepada para orangtua korban dengan memberikan trauma healing,” ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti, Jumat (31/1/2025).

Hal tersebut dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta perwakilan dari SMP Negeri 7 Kota Mojokerto.

Ery juga menyoroti soal surat bermeterai yang disodorkan pihak sekolah kepada wali murid untuk ditandatangani

Menurut Ery, hal itu dilakukan pada momen yang tidak tepat dan justru memicu miskomunikasi dalam suasana duka yang mendalam.

“Soal penyodoran surat itu adalah momen yang tidak pas untuk dilakukan pihak sekolah,” sebutnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak Pemkot untuk sementara menangguhkan outing class luar kota bagi siswa/siswi sekolah di Kota Mojokerto.

“Kami merekomendasikan seluruh kegiatan outing class ditangguhkan di seluruh wilayah Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, baik untuk jenjang TK, SD, maupun SMP,” kata Ery Purwanti.

Menurutnya, Kota Mojokerto punya banyak tempat bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi dan pelestarian budaya lokal.

Sehingga, tidak perlu bagi siswa Kota Mojokerto melakukan outing class ke luar kota.

“Outing class boleh, asalkan dilakukan di Kota Mojokerto saja, tidak di luar kota. Di Kota Mojokerto sendiri banyak tempat sejarah yang bisa menjadi sarana edukasi budaya lokal,” jelasnya.

Sebelumnya, kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8, yang diberangkatkan dengan lima bus dan didampingi 16 guru pada Senin, 27 Januari 2025 malam.

Rombongan tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB, dan tragedi terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat para siswa sedang sarapan di rumah makan di area pantai tersebut.

Sebanyak 13 siswa terseret ombak rip current saat bermain di pantai. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai. (fath/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Rijanto Paparkan Visi-misi di Musrenbang RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029 Kabupaten Blitar

BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar melaksanakan Musrenbang RKPD tahun 2026 dan Forum Konsultasi Publik Rencana ...
EKSEKUTIF

Banyuwangi Genjot Perbaikan Jalan Berlubang, Lancarkan Arus Mudik Lebaran 

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mulai menggencarkan penambalan ribuan titik jalan berlubang. ...
SEMENTARA ITU...

Widarto: Pemusnahan Miras, dan Narkoba Wujud Kepedulian Pemerintah Menuju Generasi Emas

JEMBER – Puluhan ribu botol minuman keras (miras), narkoba jenis sabu-sabu dan narkoba jenis lain, Kamis ...
LEGISLATIF

Atasi Banjir, DPRD Surabaya Kawal Normalisasi Tahap Pertama Sungai Kalianak

SURABAYA – Menjawab persoalan banjir menahun, sekira 600 meter area Sungai Kalianak Surabaya akan mulai ...
KRONIK

Pemkab Sumenep Raih Nilai Tertinggi SPI, Bupati Fauzi: Jangan Berpuas Diri

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menorehkan prestasi dengan meraih nilai tertinggi pada Survei ...
EKSEKUTIF

Angka Pengangguran di Lamongan Turun, Wabup Dirham Hadiri Kaderisasi GMNI

LAMONGAN – Dua hari ini, Wakil bupati melaksanakan sejumlah kegiatan. Hari ini, Kamis (20/3/2025) menghadiri acara ...