Sabtu
19 April 2025 | 6 : 24

DPD Jatim Gelar Parikesit Jumeneng Ratu dengan Dalang Ki Manteb

pdip jatim - pagelaran wayang kulit dpd jatim

pdip jatim - pagelaran wayang kulit dpd jatimSURABAYA – Setelah Pandawa memenangkan perang Bharatayuda, tahta Kerajaan Astina dipegang Prabu Puntadewa/Prabu Kalimataya selama 15 tahun. Setelah era Puntadewa, kekuasaan Astina beralih kepada Parikesit, yang merupakan cucu Arjuna dan anak dari Abimanyu dengan Dewi Utari dari negeri Wirata.

Pengangkatan Parikesit menjadi Raja Astina tidak dilakukan secara instan. Namun melalui proses pendadaran atau proses kaderisasi dan regenerasi yang disiapkan secara matang. Sebuah suksesi yang terprogram, damai, elegan dan tanpa gejolak.

Ajaran Kautamaning Prabu diberikan dan diwariskan Pandawa kepada Parikesit hingga proses regenerasi dan suksesi tersebut berlangsung alami dan damai.

Itu sedikit ringkasan cerita wayang dengan lakon Parikesit Jumeneng Ratu. Cerita yang di dalamnya terdapat teladan kepemimpinan dan sebuah sistem suksesi yang merupakan kearifan lokal budaya bangsa Indonesia ini, akan dipentaskan dalang kondang Ki Manteb Sudharsono, dalam pagelaran wayang kulit di halaman DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Jalan Kendangsari Industri 57 Surabaya, Sabtu (27/9/2014) malam sampai selesai.

Menurut Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, SW Nugroho, pagelaran wayang kulit yang terbuka untuk umum ini sebagai salah satu bentuk rasa syukur setelah pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden. “Dalangnya Ki Manteb Sudharsono, dan tiga bintang tamu, yakni Yati Pesek, Marwoto, dan Topan,” kata Nugroho, Jumat (26/9/2014).

Soal lakon Parikesit Jumeneng Ratu, dinilai tepat dengan masa transisi pemerintahan saat ini, yakni dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ke presiden dan wapres terpilih, Joko Widodo – Jusuf Kalla. Sebab tersirat teladan kepemimpinan dan sebuah sistim suksesi yang lekat dengan kearifan lokal budaya bangsa Indonesia, yang sekarang telah banyak dilupakan dan terlupakan para pemimpin negeri ini.

Dalang Ki Manteb Sudharsono selama ini juga dikenal dengan sebutan “dalang setan” karena kemampuannya menggerakkan wayang (sabetan) dengan sangat cepat dan berputar-putar. Pertunjukan wayangnya semakin memukau karena ia memakai peralatan musik modern ke atas pentas dan mengusung isu-isu yang sedang berkembang di tengah masyarakat. (pri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Puan Lantang Serukan Aksi Kekerasan terhadap Masyarakat di Gaza Segera Diakhiri

ISTANBUL – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang mendukung ...
SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...