TRENGGALEK – Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mendorong pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat membuat lompatan besar dalam menyusun program dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2029.
Menurut Doding yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut, Pemkab Trenggalek harus memiliki rencana kerja dan inovasi yang seiring dengan perkembangan zaman.
Doding mengingatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 mencita-citakan Kabupaten Trenggalek Net Zero Carbon dengan Pendapatan Tinggi yang Berdaya Saing Kolektif.
Dengan cita-cita mempunyai daya saing kolektif, Pemkab Trenggalek dituntut untuk meningkatkan roda perekonomian serta pendapatan masyarakat agar bisa lebih unggul setidaknya dibandingkan daerah tetangga.
“Daya saing itu bisa kita ukur salah satunya dengan kabupaten/kota tetangga kalau tetangga meningkat kita tidak maka kita tidak punya daya saing,” kata Doding, Kamis (8/5/2025).
Untuk itu, dia mendorong agar Pemkab Trenggalek tidak merancang program yang sekadar rutinitas tahunan, sehingga tidak siap jika ada perubahan ekonomi politik global yang terjadi tiba-tiba.
Anggota Banser Kabupaten Trenggalek tersebut mencontohkan batas minimal kemiskinan bank dunia yang baru saja berubah. Yakni orang dengan pendapatan Rp 1,1 juta per bulan masuk dalam kategori miskin.
Sedangkan di Indonesia sejak lama menggunakan standar Rp 590 ribu perbulan. “Kalau kita mengikuti alur saja begitu dihantam, maka kita tidak bisa apa-apa selain menyangkal,” ucapnya.
Di sisi lain, Doding bersyukur Kabupaten Trenggalek mempunyai bupati Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) yang langkah-langkahnya dinilai sudah visioner.
Dia mengambil contoh komitmen Mas Ipin, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek itu menyusun full employment agenda.
Mas Ipin mencita-citakan Kabupaten Trenggalek harus nihil pengangguran selama perjalanannya menjabat sebagai Bupati Trenggalek 5 tahun kedepan.
Adanya program Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) juga mendapatkan apresiasi dari Doding. Program tersebut mendekatkan layanan-layanan masyarakat yang biasanya ada di pusat kota diboyong ke desa-desa.
Dengan begitu akan memudahkan masyarakat desa untuk mengurus administrasi, perizinan, kependudukan, dan lainnya.
“Kalau kemarin ada Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro dari Kementerian (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebenarnya itu sudah dilakukan pak bupati sejak lama melalui Mening Deh,” tutupnya. (aris/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS