Minggu
28 Desember 2025 | 8 : 33

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

IMG-20250521-WA0020

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP Banteng Muda Indoensia (BMI), Selasa (20/5/2025).

Acara bertujuan untuk merefleksikan capaian reformasi dan menyoroti peran pendidikan kerakyatan sebagai solusi strategis dalam memerangi kemiskinan. Hal itu sejalan dengan amanat Pasal 34 UUD 1945 dan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, yang juga salah satu tokoh perjuangan reformasi 1998, berkesempatan menjadi salah satu pembicara.

Ia menegaskan bahwa pendidikan kerakyatan menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan.

Dalam paparannya, Abidin menyoroti pentingnya program seperti Sekolah Rakyat, yang diinisiasi melalui Inpres Nomor 8 Tahun 2025, sebagai wujud nyata komitmen negara untuk memberikan akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan anak terlantar.

“Reformasi 1998 adalah perjuangan untuk keadilan sosial. Hari ini, kita harus pastikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi hak, tetapi juga alat pemberdayaan rakyat,” kata Abidin Fikri.

“Sekolah Rakyat adalah langkah konkret untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” imbuhnya.

Abidin Fikri berkomitmen untuk mengawal implementasi UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin dan mendukung kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem.

Ia juga mengajak generasi muda untuk melanjutkan semangat reformasi dengan berkontribusi pada isu-isu sosial, khususnya pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

Diskusi juga menghadirkan sejumlah narasumber. Akademisi dan aktivis 98, Prof. Muradi dengan Moderator Niko Adrian (Pengacara -Aktivis 98) membahas tantangan dan peluang pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.

Prof. Muradi menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sipil untuk memastikan program pendidikan kerakyatan berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Pendidikan kerakyatan  harus berjalan efektif dan mensinergikan dengan sekolah-sekolah di daerah yang pada saat ini di tingkat SD Negeri banyak yang kekurangan murid, sehingga gedung sekolah yang ada bisa digunakan untuk sekolah rakyat dan hal ini akan mengefisienkan biaya.” Tegas Prof. Muradi.

Acara dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk mantan aktivis 98, mahasiswa, dan masyarakat umum, yang antusias mengikuti diskusi dan sesi tanya jawab.

Peringatan 27 tahun Reformasi ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kolektif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan makmur.(dian/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

DPC Kabupaten Pasuruan Kumpulkan 24 PAC, Sampaikan Program Internal hingga Kerakyatan

KABUPATEN PASURUAN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan bergerak cepat usai ...
KABAR CABANG

PDIP Trenggalek Targetkan 16 Kursi DPRD dan Usung Kader Terbaik di Pemilu 2029

TRENGGALEK – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek menegaskan arah perjuangan politik ...
KABAR CABANG

Kader-kader Magetan Bersih-bersih Kantor DPC

MAGETAN — Kader PDI Perjuangan Kabupaten Magetan menggelar kerja bakti bersama membersihkan Kantor Dewan Pimpinan ...
LEGISLATIF

Bambang Sutriyono Cek Banjir di Pasar Sukorejo Bojonegoro

BOJONEGORO – Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Bambang Sutriyono mendatangi sejumlah lokasi banjir di Desa Sukorejo, ...
EKSEKUTIF

Museum Daerah Kabupaten Kediri Mulai Dibuka, Mas Dhito Bakal Wajibkan Siswa Datang Berkunjung

KEDIRI – Museum Daerah Kabupaten Kediri di Desa Menang, Kecamatan Pagu, pada Kamis (25/12/2025) mulai dibuka untuk ...
LEGISLATIF

Aryo Nugroho Sosialisasikan Beasiswa PIP, Warga Blitar Selatan Sambut Antusias

BLITAR – Upaya memperkuat akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu terus digelorakan anggota Fraksi PDI ...