MALANG – Isu kerusakan lingkungan jadi topik bahasan yang mendominasi masukan masyarakat di acara reses Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno di Balai Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Sabtu (4/6/2022).

Di depan legislator dari dapil Malang Raya tersebut, mereka menumpahkan aspirasinya terkait kerusakan lingkungan alam di sekitarnya.

Seperti disampaikan Nanang Sutarjo, warga Desa Mulyoharjo, Kecamatan Lawang. Dia mengungkapkan, di lingkungan desanya banyak polusi, juga pencemaran air limbah.

Menurutnya, sudah sekitar 10 tahun warga desanya hidup di tengah-tengah limbah dari pabrik kulit yang mencemari lingkungan. “Tapi tidak ada upaya ke masyarakat, caranya untuk membuang limbah yang benar itu seperti apa,” ungkap Nanang.

Ungkapan serupa disampaikan Mulyadi, warga Desa Bedali yang mengatakan bahwa di dusunnya, masyarakat sulit untuk bisa memperoleh bersih. “Bahkan warga di dusun saya, harus mengangsu atau minta air kepada dusun yang lain atau ke pabrik dan sebagainya untuk mendapatkan air bersih,” sebutnya.

Masalah lain yang dikeluhkan warga adalah banjir ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Juga polusi udara dari tempat pembuangan sampah sementara, di mana aroma tidak sedap terasa hingga area pemukiman warga.

Menanggapi berbagai keluh-kesah warga, Sri Untari mengatakan bahwa dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mencari solusi dan membantu masyarakat Kecamatan Lawang agar bisa hidup terbebas dari berbagai permasalahan bencana dan polusi.

Menurutnya, hal ini sesuai perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang minta seluruh kader Banteng agar bisa membantu masyarakat tanpa memperhatikan suku, agama, ras, dan golongan.

“Ibu Mega telah memerintahkan seperti itu, semua orang wajib untuk kita tolong. Tidak hanya orang PDI Perjuangan tapi semua masyarakat yang membutuhkan bantuan wajib kita tolong,” terang Untari.

Dia menyampaikan, secara geografis Indonesia terletak pada kawasan Ring of Fire sehingga bencana alam dapat terjadi kapan saja.

Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki beragam tradisi budaya yang mewajibkan masyarakatnya untuk hidup menyatu dengan lingkungan alam di sekitarnya.

Menurut Untari, hal ini semata-mata dilakukan sebagai wujud syukur masyarakat atas berkah dan rezeki yang diterima dari hasil kekayaan alam bangsa Indonesia yang telah memberikan kehidupan bagi mereka. Namun seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, tradisi ini mulai ditinggalkan.

“Maka pesan kita kepada para kepala daerah, mindset dalam pemerintahan jangan hanya terkait menambah lahan untuk perusahaan, pabrik, dan perumahan. Tapi kita juga harus bisa harmoni dengan alam,” tuturnya.

“Ditata dengan baik bagaimana lahan untuk perumahan, lahan untuk pabrik, di mana lahan yang itu hutan harus tetap lestari. Menurut saya itu merupakan pemikiran yang sangat baik untuk kita bisa kembali hidup harmoni dengan alam,” sambung Untari.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Malang untuk bersama-sama berkolaborasi menjawab kebutuhan masyarakat Lawang, guna mewujudkan pembangunan yang harmoni dan serasi dengan alam. (ace/pr)