BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menyalurkan bantuan untuk korban banjir luapan air Sungai Yas di Desa Kalibaru Wetan dan mendirikan posko bantuan serta dapur umum yang dipusatkan di Balai Desa Kalibaru Wetan.
Banjir luapan air Sungai Yas pada Kamis (3/11) malam menerjang enam desa, yakni Desa Kajarharjo, Kalibaru Kulon, Kalibarumanis, Banyuanyar, Kebunrejo, dan Kalibaru Wetan. BPBD mencatat di Kalibaru Wetan banjir mengakibatkan 35 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, 13 rusak ringan, dan banjir juga menyebabkan dua jembatan putus di Dusun Krajan, Desa Kajarharjo.
“Pendataan masih terus berlangsung. Bagi warga yang rumahnya rusak berat kami siapkan tempat tinggal sementara di Hotel Margo Utomo. Namun, warga banyak yang memilih tinggal di rumah kerabatnya,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Sabtu (5/11/2022).
Menurut Bupati Ipuk, untuk tahap awal fokus utama adalah keselamatan warga. Puskesmas dan tim kesehatan dihadirkan periksa kondisi warga, dan pembersihan puing-puing dan sampah.
“Kami bersama instansi terkait akan melakukan perencanaan mitigasi baru. Kami akan membuat jalur baru dari hulu agar tidak masuk ke sungai-sungai kecil yang ada di pemukiman warga,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menjelaskan, petugas bersama relawan dan warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Alat berat telah ditempatkan di lokasi untuk melakukan pembersihan.
Untuk langkah selanjutnya, tambah Bupati Ipuk, agar kejadian tidak kembali terulang, Pemkab Banyuwangi bersama instansi terkait membuat mitigasi baru.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo, mengatakan, salah satu penyebab banjir tersebut karena curah hujan dengan intensitas tinggi mencapai 338 mm selama empat jam. Sehingga membuat saluran air yang kecil tidak mampu menampung lonjakan debit air dan meluap ke pemukiman warga.
“Penanganan jangka pendek segera mengembalikan fungsi saluran yang rusak agar tidak mengganggu suplai air. serta akan membuat afour saluran pembuangan perkebunan tebu diarahkan ke sungai besar agar aliran yang kecil ini tidak meluap kembali,” terangnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS