
SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Diana Amaliyah Verawatiningsih menegaskan pentingnya idealisme yang harus dipegang para aktivis.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara Seminar Kebangsaan dengan tema “Gerakan Mahasiswa dalam Mengawal Ideologi Pancasila” yang diselenggarakan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Jawa Timur, di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Senin (14/10/2019).
Di depan ratusan mahasiswa yang hadir, Diana mengawali dengan bercerita tentang perjalanannya di politik, sehingga menjadi wakil rakyat melalui Pemilu 2019.
“Saya memulai karir politik bukan karena dulu pernah menjabat posisi strategis dalam organisasi kemahasiswaan. Saya diajak ke panggung politik, karena orang-orang partai melihat komitmen saya dalam bidang literasi,” ujar Diana.
Dengan mengutip kata-kata Tan Malaka, alumnus Universitas Negeri Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki pemuda.
Karena itu, sebutnya, kemewahan ini harus dipertahankan. Tanpa idealisme, kaum pemuda akan menjadi generasi yang suka melacurkan diri.
“Tanpa idealisme kita tidak akan mampu mewarnai percaturan politik. Dengan buku saya yakin, masyarakat akan cerdas. Kalau masyarakat cerdas, maka di gedung legislatif, di gedung eksekutif akan diisi oleh orang-orang yang cerdas dan berkualitas,” terangnya.

Dia juga menguraikan, bahwa para perwakilan para mahasiswa yang hadir dalam Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia adalah para mahasiswa yang terbaik di kampusnya. Perwakilan mahasiswa di forum-forum regional, nasional akan mencerminkan satu proses pendidikan satu kampus.
“Seperti kalian misalnya. Karena kalian hidup dalam satu komunitas orang-orang terpelajar, orang-orang terdidik, saya yakin kalian mewakili kampus kalian masing-masing adalah orang-orang terbaik. Coba kalian bayangkan, jika masyarakat kita sudah cerdas, sudah bisa menimbang dengan nalar politik yang baik, maka pada ruang-ruang politik kita akan diisi oleh orang-orang seperti kalian,” jelasnya.
Diana mengikuti kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) selama tiga kali, yaitu pileg tahun 2009, 2014, dan 2019. Selama mengikuti kontestasi pileg, Diana Sasa konsisten untuk melakukan gerakan politik, kampanye door-to-door dengan buku dan program penulisan.
“Mungkin aneh ya, saat para politisi lain datang dengan kaos, beras, stiker, saya justru datang membawa buku. Saya bagikan buku-buku pada mereka. Saya datangi anak-anak muda yang ingin belajar menulis. Hasilnya, dengan modal 25 juta rupiah saya bisa memenangkan hati rakyat,” ucapnya.
“Jadi, saya ingatkan pada para mahasiswa yang saya yakin akan menjadi penerus tongkat kepemimpinan di negeri ini, jangan pesimis karena kalian tidak punya modal besar. Tapi yakinlah, idealisme kalian, komitmen kalian, kemampuan kalian adalah langkah konkret yang diharapkan masyarakat dalam berpolitik,” imbuh politisi asal Pacitan ini. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS