GRESIK – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah meminta pelayanan Rumah Sakit (RS) Umar Mas’ud terus ditingkatkan untuk membantu masyarakat di Kepulauan Bawean.
Bu Min mengatakan, dirinya pernah mendengar adanya keluhan layanan RSUD Umar Mas’ud kurang maksimal. Pihaknya berharap, keluhan itu dijawab dengan kinerja yang baik.
“Kita tetapkan niat kita untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik di Bawean,” ujar Wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan tersebut, Jumat (3/6/2022).
Pemerintah Daerah, lanjut Bu Min terus berupaya meningkatkan SDM di RSUD Umar Mas’ud. Salah satunya mendorong putra-putri terbaik Bawean menjadi seorang dokter spesialis.
“Kita tingkatkan SDM agar apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa terjawab. Salah satunya harus berlomba lomba untuk sekolah Spesialis,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga ingin meningkatkan tipe rumah sakit. Namun, masih ada beberapa kendala. Oleh sebab itu, pemerintah sedang fokus melengkapi SDM tenaga kesehatan.
“Kami berharap, peningkatan kinerja tidak hanya dilakukan di RSUD Umar Mas’ud, juga di seluruh Puskesmas di Bawean. Karena, kalian adalah tumpuan masyarakat dalam hal kesehatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Gresik, Mukhibatul Khusnah menyampaikan, RS Umar Mas’ud memiliki 130 pegawai. Jumlah Nakes 80 didukung Nakes Puskesmas Tambak sebanyak 56 dan 54 Nakes Puskesmas Sangkapura.
Sedangkan jumlah BOR tipe D saat ini 20-25 persen dari 50 TT jika dijadikan tipe C harus ada 100 TT, BOR bisa turun menjadi 5-10 persen dan secara nasional kinerja dianggap turun.
“Untuk memaksimalkan tersebut sudah dianggarkan Rp10 miliar khusus untuk peningkatan SDM, alat kesehatan dan alat dokternya,” kata dr.Khusnah.
Disamping itu, tenaga kesehatan yang ada di RS Umar Mas’ud menginginkan adanya tambahan Nakes. Selama ini Nakes yang ditempatkan di Bawean tidak pernah lama.
“Karena adanya mutasi atau penempatan kembali tenaga kesehatan ke daratan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dirut RS Umar Mas’ud dr. Didik Harianto, berharap tenaga yang direkrut dari CPNS maupun P3K ada metode poin khusus untuk warga Bawean agar dipermudah menjadi ASN untuk memenuhi kebutuhan Nakes di Bawean.
Ia juga berharap, semua ASN yang bertugas di pulau Bawean mentaati perjanjian kontraknya. Jangan setahun dua tahun sudah pindah, sehingga terjadi kekurangan lagi, dan kinerja dan pelayanan tidak bisa maksimal.
“Jangan seperti buat batu loncatan saja untuk jadi ASN. Harus punya komitmen dan motivasi kuat untuk bertugas di bawean,” imbuhnya.(mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS