Kamis
15 Mei 2025 | 11 : 51

Di Istana Batu Tulis, Jokowi dan Megawati Bicara soal Pilpres

pdip-jatim-mega-jokowi-istana-batu-tulis

JAKARTA — Pemilu presiden (pilpres) menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018) malam.

“Iya, saya berbicara mengenai pilpres,” ungkap Jokowi kepada wartawan di Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).

Meski demikian, Jokowi tidak menjelaskan lebih rinci apa saja terkait pilpres yang diperbincangkan dengan Megawati.

Dia juga membantah pertemuannya dengan Megawati itu membahas nama yang akan dijadikan bakal calon wakil presiden mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

“Belum sampai ke sana. Masih panjang banget, masih panjang sekali,” ujarnya.

Jokowi menambahkan, pertemuannya dengan Megawati sebenarnya merupakan pertemuan rutin dengan ketua umum partai politik. Pertemuan serupa sering ia lakukan dengan ketua umum partai politik lainnya.

Selain membahas pilpres, Jokowi dan Megawati juga membahas dinamika pilkada di 171 daerah di Indonesia 2018 ini. Keduanya membahas bagaimana melewati masa pilkada dengan aman dan damai.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan antara Megawati dengan Jokowi membahas isu-isu strategis terkini.

“Beliau berdua saling update terhadap berbagai persoalan nasional dan internasional,” ujar Hasto.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan belum memutuskan sosok cawapres yang akan mendampingi Presiden Jokowi pada Pemilu 2019.

Dia mengatakan, PDIP baru membahas kriteria cawapres yang nantinya akan disandingkan dengan Jokowi. Dia menekankan, hal terpenting ialah cawapres Jokowi memiliki komitmen kerakyatan dan cocok bekerja sama dengan mantan Wali Kota Solo itu.

Selain itu, sebut Hasto, PDIP juga akan membahas cawapres pendamping Jokowi bersama seluruh partai koalisi pemerintah karena tak ada partai yang mampu mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres.

“Didialogkan bersama dengan partai yang mengusung mengingat berdasarkan keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) kekuatan PDI-P hanya 18,7 persen,” katanya.

Saat ditanya apakah PDI-P akan mengusung cawapres dari kalangan tertentu seperti santri atau nasionalis, Hasto menjawab belum ada pembicaraan yang mengerucut ke sana.

Dia mengatakan, kemungkinan hal itu akan dibahas dalam rapat kerja nasional (rakernas) di Bali pekan ini. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Mas Ipin Lantik 992 ASN Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK – Bupati TmMochamad Nur Arifin melantik 992 orang aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Trenggalek ...
KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...
EKSEKUTIF

Ini Alasan Eri Cahyadi Haramkan Sekolah Negeri di Surabaya Gelar Wisata-Wisuda

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskan larangan menggelar wisuda maupun wisata akhir sekolah, ...
SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...