JAKARTA – Pancasila merupakan hadiah terbesar umat Islam kepada bangsa Indonesia. Karena itu, semua warga negara harus menjaga, merawat serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan politisi muda PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, saat menyampaikan materi dalam acara Sekolah Pemimpin Nasional (SPN) ICMI di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta, Jumat (9/12/2016) malam.
Dalam kesempatan ini, Maruarar memberikan materi dengan tema “Menjadi Anggota Legistaltif yang Handal dan Berkualitas.”
Selain Maruarar, hadir anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia SPN, ICMI, Muhammad Qodari.
Hadir sebagai peserta lebih dari 100 anggota ICMI. Sebagian di antara mereka ada yang sudah duduk menjadi kepala daerah maupun anggota DPRD.
Menurut Maruarar, jalan untuk menjadi politisi yang memperjuangkan kebenaran sejati bukanlah hal yang mudah.
Seorang calon politisi harus benar-benar siap dan tak mudah mengeluh ketika menghadapi banyak hambatan di jalan politik yang hendak ditempuh.
“Jalan menjadi pemimpin yang menginspirasi itu tak mudah. Tak ada pemimpin yang lahir dari sebuah kemanjaan,” ungkap Maruarar.
Menurut Maruarar, seorang pemimpin harus punya landasan ideologi, punya prinsip yang dipegang teguh, serta harus berkarakter dan konsisten.
Dia juga menceritakan kisahnya sebagai anggota DPR selama tiga periode, dari daerah pemilihan Subang, Majalengka dan Sumedang.
Menjadi istimewa karena Ara adalah seorang bersuku Batak, non-Muslim, namun diterima di dapil yang mayoritas Muslim.
Bahkan Ara berhasil memperoleh suara terbanyak di dapil itu.
Dirinya mengaku pernah ditanya oleh Gus Dur, kenapa bisa mendapat suara terbesar di dapil Jawa Barat.
“Saya jawab, ‘Gus, saya temukan Islam yang bersahabat, terbuka, dan cinta perdamaian. Dan akhirnya saya terpilih’,” ujarnya.
“Saya sampaikan apa adanya. Saya 12 tahun di sana. Ratusan kali saya masuk musholla, mesjid, islamic center, dimana saya rasa aman dan nyaman. Ultah saya saja dirayakan di Islamic Center,” jelas Maruarar.
Kata dia, seorang politikus harus bisa melakukan pendekatan secara kultural terhadap masyarakat, apapun latar belakangnya.
Untuk menarik perhatian anak muda yang menjadi pendukungnya, Ara mengaku banyak membuat kegiatan yang menarik bagi anak muda.
Yakni kegiatan seperti olahraga, budaya, dan pemberdayaan ekonomi. (fajar)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS