MALANG – Sebelum melakukan kampanye blusukan di wilayah Kecamatan Bantur dan Kalipare, pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi (Dewisri) berziarah di makam Mbah Bungkuk, Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (22/10/2015).
Dalam nyekar, calon bupati/wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Malang 2015 tersebut didampingi Ning Anisah Mahfudz dari Ponpes Al Islahiyah Singosari dan para santri, serta jajaran Muslimat Kecamatan Singosari.
Kegiatan nyekar tersebut dalam untuk memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober yang baru saja dicanangkan Presiden Jokowi.
“Kami mengajak diri kami sendiri dan masyarakat untuk meneladani perilaku dan akhlak para kyai dan santri. Mereka selalu mengedepankan nilai-nilai moral tinggi, perilaku santun dan terdidik,” ungkap Dewanti Rumpoko.
Da menambahkan, Hari Santri jangan hanya dipahami sebagai hari milik golongan keagamaan tertentu saja. Tetapi yang paling penting adalah mengambil makna positifnya. Yakni bagaimana meneladani perilaku dan akhlak mulia dari para kyai dan santri dalam kehidupan sehari-hari.
“Ziarah atau nyekar ini merupakan suatu bentuk penghormatan kepada kalangan pesantren dan secara khusus kepada para tokoh ulama Malang yang dimakamkan di kompleks Pondok Bungkuk Singosari,” tutur perempuan yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu.
Dari puluhan makam yang ada, antara lain adalah Kyai Hamimuddin (wafat 1850 M), Kyai Muhammad Thohir (wafat 1933 M) dan Kyai Nachrowi (wafat 1980). Ada juga makam Kyai Masykur, mantan Menteri Agama di masa Presiden Soekarno.
Kyai Masykur dikenal sebagai komando Hisbullah yang berjuang melawan sekutu dalam pertempuran 10 Nopember Surabaya. Pertempuran Surabaya pecah setelah para kyai mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah pada 22 Oktober 1945. Peristiwa inilah yang diangkat dan ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional.
“Kabupaten Malang termasuk basis pesantren di Jawa Timur. Banyak ponpes besar berdiri dengan puluhan ribu santri yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Ini adalah aset dunia pendidikan yang luar biasa,” tandas Dewanti. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS