Senin
24 November 2025 | 3 : 06

Dengan Konsep ‘Funky’, Ponorogo Siapkan Peringatan Hari Santri Universal

PDIP-Jatim-Sugiri-Sancoko-07102025

PONOROGO – Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang jatuh pada 22 Oktober siap digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Rencana rangkaian kegiatan dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat Bantarangin, pada Senin (6/10/2025).

Rapat tersebut dipimpin oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Juga dihadiri Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, perwakilan pondok pesantren dan berbagai organisasi masyarakat (ormas).

Bupati Sugiri mengatakan, peringatan Hari Santri kali ini akan berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia ingin menyatukan seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, Hari Santri bukanlah hanya milik santri, namun milik bersama. Meskipun setiap ormas Islam/pondok pesantren menyelenggarakan acara sendiri, pihaknya mengemas Hari Santri dengan konsep Hari Santri Universal.

“Kami ingin mensinkronkan semua kegiatan hari santri. Ada HSN yang universal yang bersama-sama kita harus membentuk kepanitiaan besar dan Ponorogo adakan itu,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu merinci, akan ada banyak serangkaian acara sejak H-9 atau 13 Oktober sampai 22 Oktober 2025. Dengan konsep “funky” yang melibatkan generasi muda/millenial seperti Santri Run, Santri Ekstravaganza, Halaqoh Kebangsaan, Tabligh Akbar, Manuskrip Pesantren, hingga Apel Akbar.

Bahkan, santri dan masyarakat umum dihimbau untuk memakai sarung selama 9 hari.

“Bagaimana agar pesantren ini kami tampilkan sesuatu yang sangat funky, muda, millenial, agar anak-anak muda melihat pesantren yang menarik dan ada minat untuk mondok sesuai dengan Gerakan Ayo Mondok (GAM) yang digagas para kyai,” jelasnya.

Selain itu, bupati dua periode itu juga ingin menerapkan ekoteologi di pondok pesantren yang digagas oleh Menteri Agama. Yaitu penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip keagamaan Islam untuk menjaga dan melestarikan lingkungan

“Pesantren harus berwawasan lingkungan. Termasuk bagaimana menanam di pesantren, pengolahan sampah di pesantren. Jadi, tidak sampai buang sampah di luar pesantren,” tandasnya. (jrs/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hal Program Peternakan Terintegrasi, Ony Setiawan Sampaikan Agar Jenis Ayam Kampung juga Diakomodir

BOJONEGORO – Rencana program peternakan ayam terintegrasi oleh pemerintah sebagai pasokan bahan makanan bergizi ...
SEMENTARA ITU...

Dibuka Wali Kota Eri, Lebih dari 700 Peserta Ramaikan Parade SFF 2025 di Plaza Internatio

SURABAYA – Parade Surabaya Fashion Festival (SFF) tahun 2025 sukses digelar di Plaza Internatio, kawasan Kota Lama ...
KABAR CABANG

DPC Gresik Gelar Dikpol di 18 PAC, Solid Jelang Konferda dan Konfercab

GRESIK – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gresik, Mujid Riduan, bersama jajaran pengurus turun ke bawah (turba) ...
KRONIK

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Kalender Event Sumenep 2026 Siapkan 110 Agenda Unggulan

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata melalui penyusunan ...
HEADLINE

Said Abdullah: RedTalks “Anak Muda Jatim Keren” Jadi Fondasi Pembaruan Strategis Partai

SURABAYA — Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menegaskan bahwa forum RedTalks “Suara Muda untuk ...
PEREMPUAN

Dapat Kado Buku Bung Karno, Novita Mantapkan Perjuangan untuk Perempuan

TRENGGALEK – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI , Novita Hardini menegaskan kembali kedekatannya dengan ...