PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama jajaran Forkopimda, KPU, Bawaslu, NU, Muhammadiyah, dan perwalikan partai politik mengikuti Deklarasi Damai Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Polres Ponorogo dan Kodim 0802/Ponorogo di Pendopo Agung Ponorogo, Rabu (8/11/2023).
Deklarasi tersebut merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Ponorogo selama pelaksanaan pemilu. Pembacaan deklarasi damai diikuti perwakilan partai politik peserta Pemilu. Kemudian, penandatanganan oleh perwakilan partai politik dan Forkopimda.
Dalam sambutannya, Bupati Sugiri menyampaikan, ada empat kriteria yang perlu diketahui masyarakat untuk menentukan calog legislatif (caleg) maupun calon pemimpin pilihan mereka. Empat kriteria caleg/pemimpin itu adalah yang memiliki sifat-sifat teladan Rasulullah SAW.

“Karena saya Islam, deklarasi ini berjalan dengan baik dan sesuai amanat Rasulullah. Memilih caleg, pemimpin itu harus jujur (siddiq), transparan (tabligh), dapat dipercaya (amanah), dan cerdas (fatonah),” ujar Bupati Sugiri.
Menurut Bupati Sugiri, ada yang lebih penting dari sekadar menjaga damai, yakni menjaga martabat. Dengan begitu, Ponorogo akan damai menuju Pemilu 2024.
“Bermain yang cantik, mencitrakan diri dengan cara yang bermartabat, demokrasi juga berkualitas, dan fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan),” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko, berpesan kepada masyarakat agar menghindari tindakan-tindakan negatif mendekati pemilu ini. Apalagi, tambahnya, masyarakat rawan terkena polarisasi.
“Mari kita hindari adanya black campaign, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, konvoi, apalagi perbedaan pilihan yang menimbulkan potensi gangguan kamtimbas,” ujarnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS