Minggu
12 Oktober 2025 | 5 : 57

Deep Talk Bareng Ratusan Gen Z, Ipuk Sebut Munculkan Banyak Ide Kreatif

PDIP-Jatim-Ipuk-Fiestiandani-04112024

BANYUWANGI – Ratusan anak muda mulai Gen Z hingga milenial Deep Talk bersama Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Posko Kebersamaan Ipuk-Mujiono, di Kelurahan Kebalenan, Sabtu (2/11/2024) malam.

Ratusan anak muda dengan latar belakang berbeda hadir dari berbagai daerah di Banyuwangi. mulai dari mahasiswa, pengusaha muda, konten kreator, selebgram, dan berbagai profesi lainnya.

Mereka antusias berbincang hangat dan penuh humor bersama Ipuk, mulai A sampai Z, tentang isu pekerjaan, pendidikan, sosial, lingkungan, sampai kesehatan mental.

“Ini adalah forum Calon Bupati Banyuwangi pertama kali dan satu-satunya yang saya ikuti,” ujar Nazar, seorang mahasiswa asal Srono.

Nazar mengusulkan pada Ipuk, agar ke depan ada call center atau psikolog online dari pemerintah yang diperuntukkan sebagai tempat curhat tentang apa saja, terutama mental health bagi generasi Z.

“Jadi, mereka yang punya masalah mental health, seperti diputusin pacar, masalah pekerjaan, masalah di sekolah, masalah keluarga, tapi tidak punya teman curhat, bisa telpon hotline ini. Ini penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Nazar.

Menanggapi hal tersebut, Ipuk mengatakan bahwa hal itu merupakan ide kreatif. Menurutnya, call center seperti 911 sebenarnya juga diperuntukkan untuk laporan berbagai masalah.

“Itu ide yang kreatif, karena tidak semua bisa curhat pada orang lain, terutama mereka yang introvet. Tapi jangan disalah gunakan loh ya. Nanti malah dibuat ajang cari jodoh,” ujar Ipuk.

Peserta lainnya, Ais, mengatakan bahwa program yang telah dilaksanakan Ipuk selama 3,5 tahun memimpin Banyuwangi, mampu menjawab banyak kebutuhan anak muda. Di antaranya, program Jagoan Banyuwangi, yang meliputi Jagoan Bisnis, Jagoan Digital dan Jagoan Tani.

“Yang dirasakan anak muda sekarang, terutama setelah lulus SMA/SMK, kebanyakan masih bingung mau kerja apa. Di sini saya mengusulkan untuk Jagoan Digital, bisa ditambah dengan kelas konten kreator,” ucapnya.

Gagasan lain muncul dari Akbar Pradana Hadi dari Muncar, yang mengangkat isu lingkungan. Ia meminta agar Banyuwangi ada terobosan yang dapat mengubah sampah menjadi energi listrik.

“Pengelolaan sampah di Banyuwangi sudah terintegrasi dengan baik, seperti daerah saya di Muncar. Selanjutnya, mungkin bisa diaplikasikan jadi energi listrik, sehingga zero waste di Banyuwangi lekas terwujud,” jelasnya.

Selain itu, banyak gagasan lain yang disampaikan oleh para milenial. Beberapa peserta mengusulkan agar pelayanan publik di Banyuwangi dibuat lebih ramah dan efisien.

Mereka juga meminta agar program pendidikan, seperti program beasiswa diperluas lagi, serta pelatihan yang membentuk karakter pemuda agar siap menghadapi kehidupan pasca-sekolah.

Ipuk mendengarkan dengan seksama setiap masukan. Menurutnya, ide-ide yang dimunculkan oleh para Gen Z ini sudah terakomodir dalam program yang telah berjalan selama ini.

“Ke depan, tinggal ditingkatkan dan menambah program yang ada. Seperti Jagoan Banyuwangi, ke depan akan ada program jagoan baru seperti Jagoan Lingkungan, Jagoan Sosial, dan lainnya, menyesuaikan kebutuhan anak muda,” ucapnya.

Begitupun dengan pendidikan, Banyuwangi telah terdapat beasiswa Banyuwangi Cerdas.

Untuk pengelolaan sampah, di Muncar saat ini terdapat dua TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle). Yakni TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo dan TPS3R Sidoayu di Desa Sumberberas.

TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo memiliki kapasitas 20 ton per hari dan melayani empat desa. Bahkan berhasil mengekspor sampah plastik ke Austria, Kanada dan Malaysia. TPS3R ini bahkan menjadi terbaik nasional oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selain itu, imbuh Ipuk, setiap tahun pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) juga rutin mengadakan pelatihan untuk menjadi konten kreator. Ke depan berbagai program akan terus diperluas dan diperkuat.

“Kami tiap tahun juga ada Rembuk Pemuda, Rembuk Perempuan, Rembuk Disabilitas. Tujuannya memberikan wadah bagi semua elemen masyarakat untuk berani speak up, bahwa suara teman-teman semua sangat penting dalam menentukan arah pembangunan Banyuwangi ke depan,” tandas politisi PDI Perjuangan itu. (ars/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Zulham Imbau Wali Murid Lapor ke Dewan Jika Ada Intimidasi Saat Terjadi KLB Program MBG

MALANG – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Zulham Akhmad Mubarrok mengimbau wali murid untuk tidak takut ...
LEGISLATIF

Bertemu Ratusan Petani di Ponorogo, Kanang Siap Kawal Aspirasi Pengadaan Alsintan

PONOROGO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Budi Sulistyono, menggelar kunjungan daerah pilihan (dapil) di ...
LEGISLATIF

Petani Tembakau Jombang Terpuruk, DPRD Desak Pemerintah Salurkan DBHCHT Tepat Sasaran

JOMBANG – Petani tembakau di kawasan Utara Brantas, Kabupaten Jombang, menghadapi ujian berat pada musim panen ...
SEMENTARA ITU...

Rita Haryati Apresiasi Lomba Mewarnai Tingkat TK Se-Kecamatan Barat 

MAGETAN – Memperingati hari jadi ke-350 Magetan dan HUT ke-80 TNI, karang taruna se-Kecamatan Barat dan Koramil ...
KRONIK

Pemkab Sumenep dan Baznas Jatim Sinergi Percepat Pemulihan Pascagempa, Bupati Fauzi: Kuncinya Gotong Royong

SUMENEP – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur siap membantu masyarakat yang menjadi korban gempa ...
LEGISLATIF

Terancam Kehilangan Mata Pencaharian, Pemulung TPA Winongo Wadul ke Usman Ependi

MADIUN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun, Usman Ependi, menerima kedatangan puluhan pemulung dari ...