JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Partainya berkomitmen kedepankan transparansi dan akuntabilitas dana kampanye pemilu.
PDI Perjuangan tercatat sebagai Partai yang pada Minggu (23/9/2018) melaporkan dana awal kampanye Pemilu 2019 tertinggi sebesar Rp 105 miliar.
Menurut Hasto, dana tersebut adalah dana akumulatif para calon anggota legislatif (caleg) yang dikelola dengan cara gotong royong.
“Kami bertindak rasional dan transparan. Banyak (parpol lain) yang belum berada dalam spirit itu, hanya melaporkan jutaan rupiah saja. Ini pengkerdilan rasionalitas publik dan tembok tebal bagi terwujudnya transparansi keuangan partai,” kata Hasto, Senin (24/9/2018).
Dia kembali menegaskan, bahwa PDI Perjuangan konsisten di dalam membangun transparansi di internal Partai. Misalnya, PDIP telah mengawali Rekening Gotong Royong, berupa rekening iuran anggota Partai, yang diaudit oleh akuntan publik.
PDI Perjuangan juga sudah menerima sertifikasi ISO 9001:2015 dan satu-satunya Partai penerima ISO di negara-negara anggota ASEAN.
“Kami melarang calon-calon pilkada berstatus tersangka dan calon anggota legislatif bebas dari caleg koruptor. Semua demi tanggung jawab untuk manajemen Partai yang semakin transparan,” tegasnya.
Pun demikian halnya dalam pengelolaan dana pemenangan pilkada, semua pihak bergotong royong untuk pemenangan. “Bahkan dana yang berasal dari pasangan calon pun, termasuk dana saksi dikelola dengan baik, dan hal tersebut diterapkan dalam pilkada,” tuturnya.
Laporan Dana Awal Kampanye, imbuh Hasto, harus dilihat sebagai komitmen Partai untuk menyampaikan hal-hal yang rasional dan transparan bagi tradisi politik yang membangun peradaban. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS