Minggu
15 September 2024 | 5 : 59

Cegah Urbanisasi Pasca Lebaran, Pemkot Surabaya Awasi Ketat Warga Pendatang

pdip-jatim-230131-ec-apel-pagi-1

SURABAYA – Pemkot Surabaya bakal melakukan pengawasan ketat terhadap warga pendatang usai Lebaran. Pengawasan dilakukan untuk mencegah urbanisasi penduduk ke Surabaya namun tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal.

Wali Kota Eri Cahyadi menyilakan warga luar daerah datang ke Kota Surabaya. Namun, dia berharap warga luar daerah yang akan datang ke Surabaya sudah memiliki pekerjaan dan tempat tinggal.

“Kalau mau datang ke Surabaya silakan, tapi harus ada pekerjaan dan tempat tinggalnya,” kata Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (25/4/2023).

Dia menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya terus berupaya maksimal untuk mengentas pengangguran dan kemiskinan. Upaya itu salah satunya dilakukan melalui berbagai program padat karya.

Untuk itu, Eri minta penduduk luar daerah yang ingin menetap di Surabaya agar dipastikan sudah memiliki pekerjaan dan tempat tinggal. “Kalau dia datang ke Surabaya mau pindah penduduk Surabaya, harus ada tempat tinggalnya di mana,” ujarnya.

Apabila penduduk luar daerah itu tinggal indekos di Kota Surabaya, maka orang tersebut akan dicatat sebagai warga KTP musiman. Artinya, warga tersebut bukan sebagai penduduk KTP Surabaya namun hanya domisili di Kota Surabaya.

“Kalau kos, berarti bukan menjadi KTP (Surabaya), tetapi penduduk musiman, ada KTP sementara yang dikeluarkan Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil),” jelas Eri.

Politisi PDI Perjuangan itu juga memastikan, pihaknya akan melakukan pengawasan bersama RT/RW, lurah dan camat terhadap warga pendatang. Selain itu, pengurus RT/RW akan melaporkan kepada lurah dan camat apabila ada warga baru yang tinggal di Surabaya.

“Kita lakukan (pengawasan) dengan RT/RW, lurah dan camat. Karena lurah dan camat pasti ada laporan dari RT/RW kalau ada tamu yang menginap 24 jam. Apakah dia bekerja sebagai ART (Asisten Rumah Tangga) atau apa,” ungkapnya.

Dia menyebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak melarang masyarakat yang ingin berpindah KTP. Tapi, sebutnya, Pemkot juga memiliki prioritas intervensi terhadap warga miskin di Kota Surabaya.

“Kalau pun dia masuk (KTP Surabaya), maka yang kita bantu (intervensi) di Pemkot Surabaya (warga KTP) tahun 2020 ke bawah,” katanya.

Demikian dengan sebaliknya, apabila warga miskin tersebut baru tercatat sebagai penduduk KTP Surabaya mulai tahun 2021, maka untuk saat ini pemkot tidak akan memberikan intervensi bantuan.

“Kalau KTP 2021 (ke atas) tidak kita bantu dulu, karena kita fokus dulu ke (KTP Surabaya) tahun 2020 (ke bawah). Karena sudah ada 75 ribu warga miskin,” bebernya. (dhani/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Risma-Gus Hans Ajak Relawan Aktif Jemput Aspirasi Rakyat

MALANG – Pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau ...
KRONIK

Ganik Pramana Ajak Ratusan Relawan Sahabat Ganik All Out Menangkan Vinanda-Gus Qowim

KEDIRI – Sejak pagi kediaman Wakil Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Kediri Sunarsiwi Kurnia Ganik Pramana di ...
KRONIK

Gus Hans Silaturahmi dengan Keluarga Besar Bus AKAS Probolinggo

KOTA PROBOLINGGO – KH Zahrul Azhar Asumta atau yang biasa disapa Gus Hans semakin menjadi sorotan publik setelah ...
KRONIK

BKN Tulungagung Gelar Sejumlah Perlombaan Tradisional dan Bazar Ekonomi Kreatif

TULUNGAGUNG – Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menggelar sejumlah ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilkada 2024, PDI Perjuangan Kabupaten Madiun Konsolidasikan Kekuatan

MADIUN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Madiun menggelar Rapat Kerja Cabang Khusus ...
KABAR CABANG

DPC Jombang Optimis Mundjidah-Sumrambah Menang, Donny: Keduanya Punya Basis Massa Kuat dan Mengakar

JOMBANG – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang gerak cepat menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjemput ...