NGANJUK – Bupati Drs H Taufiqurrahman tidak ingin jajaran pegawai di lingkungan Pemkab Nganjuk menjadi budak narkoba. Karena itu, bekerja sama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Nganjuk, pihaknya bakal melakukan tes urine secara berkala terhadap seluruh jajaran pegawai pemerintah kabupaten.
Menurut Taufiq, tes urine ini adalah langkah antisipasi agar peredaran narkoba tidak sampai menyebar di kalangan pemerintahan. “Kami lebih baik mencegah, karena akan jadi rusak jika sampai narkoba telah masuk,” kata Taufiq, di sela pelaksanaan tes urine oleh BNK Nganjuk, bertempat di ruang peringgitan kantor pemkab, kemarin.
Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk ini menjelaskan, pemberantasan narkoba sangat diperlukan, tidak hanya di jajaran atas, tapi juga sampai bawah. Tes urine ini diharapkan bisa dilaksanakan secara rutin 3 atau 4 bulan sekali.
“Langkah baik BNK untuk melakukan tes urin, dan saya berharap dapat dilakukan secara rutin,” kata Taufiqurrahman, yang juga ikut tes urine bersama kepala satuan kerja dan seluruh camat dari 20 kecamatan.
Menurutnya, langkah pembinaan akan lebih baik diambil dibandingkan jika harus menghukum para PNS yang terbukti sebagai pengguna. Karena, jika hasil tes urine diketahui ada PNS yang positif terdapat zat aditif akan segera dilakukan rehabilitasi.
“Saat ini banyak minuman suplemen atau obat yang mengandung zat aditif seperti yang terkandung dalam narkoba. Saya sendiri tadi malam minum obat flu, terus pagi ini saya tes urine, ada kemungkinan urine saya mengandung zat aditif kan saya tidak tahu,” tuturnya.
Sementara itu, AKBP Agus Irianto Kepala BNK Nganjuk mengatakan, jajaran Pemkab Nganjuk sangat kooperatif terhadap program BNK. Terbukti, selama beberapa minggu ini mulai staf hingga pejabat telah dilakukan tes urine. .
Namun demikian, pihak BNK akan melakukan penelitian lebih jauh apakah zat aditif yang terkandung dalam urine berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya.
“Terkait tes urine terhadap PNS dan pejabat Pemkab Nganjuk, BNK akan melakukan kajian lebih lanjut dan hasilnya akan kami gunakan sebagai bahan untuk melakukan pembinaan,” terang Agus Irianto. (endik)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS