SUMENEP – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mampu mengelola dan mengembangkan potensi desa. Pengelolaan potensi desa yang tepat akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, dalam Peluncuran Pertashop BUMDes Bunga Desa di Balai Desa Campaka Kecamatan Pasongsongan, Kamis (13/10/2022
“Kami harapkan BUMDes bisa berkembang sebagai wadah pengembangan ekonomi desa, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus Pendapatan Asli Desa (PADes),” ujar Bupati Fauzi.
Pengembangan BUMDes sejatinya merupakan penguatan terhadap ekonomi desa. Dengan memanfaatkan ragam potensi di setiap desa, BUMDes akan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Salah satu tujuan pendirian BUMDes adalah meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa, serta meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa,” tuturnya.
Untuk itulah, pemerintah daerah mengharapkan kepala desa memberikan motivasi kepada pengelola supaya mengembangkan BUMDes-nya, sehingga mampu meningkatkan PADes sekaligus kesejahteraan masyarakat.
“Kepala desa jangan ragu atau malu untuk belajar kepada desa lain yang telah mampu mengembangkan BUMDes. Kepala desa segera membentuk BUMDes, apabila belum mendirikannya,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep sampai dengan April 2022, dari 330 desa sudah terbentuk sebanyak 310 BUMDes.
Dari jumlah tersebut yang sudah melakukan input pada data desa center sebanyak 293 BUMDes dengan klasifikasi 130 BUMDes pemula, 144 BUMDes berkembang, dan 29 BUMDes maju.
“BUMDes menjadi garda terdepan dalam upaya memicu perputaran ekonomi di desa, sehingga pihak terkait mendorong kepala desa agar mengembangkannya,” tandas Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS