PONOROGO – Musim kemarau panjang tahun ini membawa keberkahan bagi para petani tembakau di Ponorogo. Usai panen raya pada awal Oktober lalu, ribuan buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok Ponorogo juga menerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dari pemerintah.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, di Balai Desa Nongkodono Kecamatan Kauman, Rabu (18/10/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Sugiri berpesan agar bantuan yang diterima para buruh dapat digunakan sebaik mungkin. Mengingat kebutuhan pokok terutama beras, sedang mengalami kenaikan.
“Semoga dikasih sehat terus, sejahtera, semangat. Dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujar Bupati Sugiri.
Menurut Bupati Sugiri, perolehan DBHCHT tahun ini sekitar Rp34 miliar. Hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya lantaran produktivitas tembakau juga naik.
“Ada peningkatan karena produktivitas tembakau juga naik. Tahun depan akan lebih banyak lagi karena diperhitungkan pada tahun ini,” jelasnya.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, sisa dari DBHCHT akan dikembalikan kepada petani termasuk sarana prasarana untuk mendukung kinerja produktivitas tembakau.
“Maka yang kita kembalikan kepada petani juga banyak termasuk sarpras pertanian, sumur dalam, BLT, BPJS, biar semua ikut merasakan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Supriadi, mengatakan, total penerima sebanyak 4.272 orang yang terbagi di beberapa titik lokasi. Dengan rincian buruh tani 3.758 orang dan buruh pabrik rokok 514 orang.
“Minggu depan kita salurkan ke buruh pabrik rokok secara door to door biar nggak menganggu produksi,” jelas Supriadi.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap penerima memperoleh bantuan sejumlah Rp1,2 juta dengan sekali pencairan.
“Anggaran sudah disampaikan untuk tahun depan,” terangnya. (jrs/set)