NGAWI – Kabupaten Ngawi menjadi salah satu daerah yang akan melaksanakan PPKM Darurat, 3 sampai 20 Juli 2021, sebagaimana kebijakan pemerintah pusat. Berikut penjelasan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono kepada sejumlah awak media usai rapat koordiniasi PPKM Darurat, di Ngawi Command Center, Kamis (1/7/2021).

Menurut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, PPKM Darurat esensinya seperti PPKM Mikro namun dengan pelaksanaan yang lebih ketat.

Pelaksanaan PPKM Darurat menyasar berbagai bidang. Diantara yang disebutkan Bupati Ony seperti pemberlakuan 100 persen work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

“Semuanya WFH kecuali yang vital seperti sektor kesehatan dan TNI atau Polri, lainya WFH 100 persen,” kata Bupati Ony.

Selama PPKM Darurat dilaksanakan, dikatakan Bupati yang diusung oleh PDI Perjuangan ini, juga akan terus digencarkan vaksinasi guna percepatan Herd Immunity di Kabupaten Ngawi. Untuk dosis yang akan diberikan minimal 1500 per harinya.

Untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi, disebutkan Bupati Ony, akan disiapkan gerai vaksin di berbagai lokasi pusat keramaian seperti pasar. Kemudian juga akan dilakukan secara tandon di beberapa desa yang berpotensi terjadi klaster penyebaran Covid-19.

Selama pemberlakuan PPKM Darurat, sektor pariwisata juga akan ditutup total. Termasuk diantaranya pengaktifan kembali pos-pos penyekatan dan pengetatan untuk akses keluar masuk Kabupaten Ngawi.

“Akan didirikan posko PPKM Darurat di perbatasan Jatim-Jateng di Mantingan dan Exit Tol Ngawi,” katanya.

Selain itu, disebutkan Bupati Ony, untuk pelaksanaan hajatan masih boleh digelar dengan pembatasan baik waktu pelaksanaan maupun jumlah undangan. Disebutkan, waktu pelaksanaan hanya 2 jam dan maksimal hanya dihadiri 30 orang tanpa makan di tempat.

Seluruh pusat perbelanjaan seperti mall juga akan ditutup total. Namun demikian untuk pasar tradisional tetap buka dengan hanya maksimal 50 persen pengunjung dengan pengetatan protokol kesehatan. Untuk tempat makan, masih diperkenankan buka. Hanya saja, tidak boleh makan di tempat.

Di sisi lain, Pemkab Ngawi juga tengah mempersiapkan Agro Techno Park di Ngrambe sebagai Rumah Sakit Lapangan untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala ringan.

“Di RS lapangan untuk perawatan pasien konfirmasi Covid-19 yang bergejala ringan. Yang gejala sedang dan berat tetap di RS rujukan,” kata Bupati Ngawi.

Sementara untuk RS rujukan pasien covid-19 di Ngawi berada di RSUD Dr Soeroto, RS Widodo dan RS At-Tin.

Untuk menunjang proses perawatan pasien Covid-19 bergejala ringan di RS lapangan ATP Ngrambe akan disediakan bed. “Kapasitas di RS lapangan ATP, Insyaallah akan memiliki 60 bed,” ujar Bupati Ngawi.

Sementara untuk warga yang terpapar Covid-19 namun tidak bergejala boleh melakukan isolasi mandiri. Bagi yang bergejala baik ringan sampai berat tetap harus menjalani perawatan di lembaga kuratif.

“Insyaallah RS lapangan di ATP Ngrambe, besok sudah mulai beroperasi,” kata Bupati Ngawi.

Terkait pelaksanaan PPKM Darurat yang akan efektif pada 3 Juli 2021 besok, hal itu wajib untuk ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi.

“Mutlak, Bupati saja tidak mengerjakan bisa dicabut izinnya, apalagi pengusaha,” ujar Bupati Ngawi. (mmf/hs)