TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo berhasil meraih penghargaan sebagai Pembina Koperasi Andalan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkopukm RI).
Penghargaan bergengsi itu diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari Bisowarno, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 76, Rabu (12/7/2023).
Pemberian penghargaan yang berlangsung di Gedung Tenis Indoor Gelora Bung Karno Jakarta itu juga disaksikan oleh Menteri Kemenkopukm RI, Teten Masduki.
Maryoto mengatakan, penghargaan yang diraihnya merupakan bentuk apresiasi dari Dekopin atas konsistensi dalam meningkatkan kualitas koperasi sebagai pengungkit peningkatan perekonomian masyarakat.
Menurutnya, Pemkab Tulungagung selama ini terus berupaya melakukan pembinaan secara nyata dalam pengembangan koperasi kepada insan koperasi yang ada di seluruh kabupaten.
“Pembinaan terhadap koperasi yang ada di Tulungagung telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Di dalamnya termasuk evaluasi dan verifikasi terhadap koperasi yang tergolong sehat,” kata Bupati Maryoto, dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Dia menambahkan, keberadaan koperasi memberikan peranan yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat Tulungagung. Seperti menjadi wadah untuk melakukan pembinaan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang jumlahnya juga cukup banyak.
Jumlah UMKM di Tulungagung, lanjutnya, hingga saat ini telah mencapai sekitar 24 ribu. Dari jumlah tersebut, mayoritas koperasi dalam keadaan sehat sehingga terjadi regulasi di bidang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kader PDI Perjuangan ini minta agar insan koperasi maupun pelaku UMKM di Tulungagung terus mengikuti perkembangan teknologi. Sebab, pemerintah pusat juga tengah meningkatkan produksi dalam negeri yang menuntut sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Insan koperasi dan pelaku UMKM harus mampu mengikuti perkembangan pengetahuan teknologi yang ada. Mereka juga harus menguasasi aplikasi-aplikasi yang ada untuk menunjang kinerja koperasi,” pintanya.
Maryoto juga meyakini bahwa koperasi yang ada di Tulungagung akan mampu bertahan di tengah perkembangan yang terjadi. Karena koperasi yang telah dikategorikan sebagai koperasi sehat, sudah jelas memiliki administrasi yang bagus serta betul-betul bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, koperasi juga menjadi salah satu bentuk kegotongroyongan yang perlu terus ditampilkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Tulungagung, Slamet Sunarto mengatakan, jumlah total dari koperasi yang ada di Tulungagung sebanyak 1.439 dan 772 di antaranya tergolong aktif.
Menurutnya, keberadaan koperasi di Tulungagung pada dasarnya juga terus berkembang dari tahun ke tahun. Meski begitu, dinamika yang ada di internal koperasi sewaktu-waktu bisa muncul sehingga pendampingan dari dinas terkait masih dibutuhkan.
“Untuk menjaga ritme dunia koperasi agar terus berkembang, kolaborasi antara kelembagaan seperti Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) ataupun insan gerakan koperasi menjadi kunci,” katanya.
Menurut Slamet, dalam kolaborasi pengembangan koperasi terdapat berbagai metode yang telah dilakukan, mulai dari pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis (bimtek), konsultasi, sampai pendampingan terkait dengan koperasi.
Dinkop UM Tulungagung, saat ini sudah mempunyai tim PPKL (petugas penyuluh koperasi lapangan) yang mendampingi seluruh koperasi di Tulungagung terkait dengan konsultasi.
Selain itu, pihaknya juga tengah menggulirkan program penilaian koperasi yang mana dalam penilaiannya, ada tujuh variabel yang digunakan. Mulai dari permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jati diri koperasi.
“Program ini ditujukan untuk menciptakan koperasi di Tulungagung yang sehat, sekaligus menjadi salah satu indikator kerja utama Dinkop UM Tulungagung,” ungkapnya.
Hasil penilaian kesehatan koperasi, kata Slamet nantinya akan memunculkan kategori koperasi sehat, koperasi cukup sehat, koperasi dalam pengawasan, dan koperasi dalam pengawasan khusus.
Untuk diketahui, tahun ini gerakan koperasi telah merayakan Hari Koperasi Ke-76 dengan tema Pemajuan Koperasi Kunci Kesejahteraaan Masyarakat.
Tagline yang dipilih tahun ini sejalan dengan “Gerakan Bangga Berkoperasi, Indonesia Maju” dalam mendukung program revolusi mental pemerintah. Tujuannya adalah mengembalikan orientasi pembangunan ekonomi dengan pengarusutamaan masyarakat.
Dalam mendukung hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dan sinergi kuat lintas lembaga, dinas yang membidangi koperasi dan UMKM, gerakan koperasi, kalangan akademisi, sampai seluruh masyarakat. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS