KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap melalui acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Jawa Timur, Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kabupaten Kediri dapat merumuskan persoalan yang tengah dihadapi sebagai landasan perumusan rencana kerja.
Salah satu persoalan yang menjadi perhatian Mas Dhito yakni tenaga guru di sekolah-sekolah minggu. Hal itu dia sampaikan saat pembukaan Muskerwil Bamag dari seluruh wilayah Eks Karesidenan Kediri di Ruang Joyoboyo Pemkab Kediri, Selasa (22/7/2025).
“Muskerwil ini menjadi momen dimana belanja masalah itu dilakukan. Artinya persoalan-persoalan di gereja apa saja, seperti kemarin saya mendengar guru di sekolah minggu itu minim,” kata Mas Dhito.
Persoalan minimnya guru sekolah minggu itu, menurutnya, harus dicarikan solusi bersama, termasuk dalam memperhatikan kesejahteraan guru.

Hal itu mengingat, solusi yang bakal dirumuskan Pemkab Kediri belum tentu seiring dengan solusi yang dirumuskan oleh Bamag.
“Maka perlu saran masukan, karena bagaimanapun guru ini adalah guru-guru yang mendidik moral anak-anak Kabupaten Kediri,” tambah politisi PDI Perjuangan tersebut.
Persoalan guru sekolah minggu menjadi perhatian Mas Dhito mengingat bupati muda ini sejak kepemimpinan pertama menjadikan sektor pelayanan dasar, salah satunya pendidikan menjadi program prioritas. Bahkan, di era Mas Dhito, guru madin atau guru sekolah agama non formal diberikan bisyaroh dari pemerintah daerah.
Di sisi lain, pendidikan ini dinilai menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kediri.

Pun peran guru sekolah minggu lebih menitikberatkan pelajaran agama, menurut Mas Dhito ajaran yang ada diyakini terdapat pelajaran nilai hidup yang tidak didapatkan di sekolah formal.
Ketua Bamag Kabupaten Kediri yang juga merupakan koordinator wilayah Karesidenan Eks Kediri, Pendeta Joesia Prasetijanto mengapresiasi atas dukungan yang diberikan Mas Dhito, baik untuk mensukseskan acara Muskerwil tersebut maupun dalam setiap kegiatan perayaan keagamaan.
“Harapan kami (antara Bamag dengan Pemkab Kediri) bisa terus bersinergi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bamag Jawa Timur Pendeta Daniel Sugianto yang juga hadir dalam acara itu berpesan supaya Muskerwil tersebut tidak hanya sebagai momentum merumuskan program kerja, tapi juga membangun sinergitas antar gereja, pemerintah daerah dan masyarakat. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS