SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi ternyata sejak SMA mengidolakan Ir. Soekarno, Bapak Proklamator Republik Indonesia. Saking kesemsemnya pada Bung Karno, Bupati Fauzi mengaku sering membaca buku-buku karya Presiden Pertama Republik Indonesai itu.
“Sejak SMA saya sudah sering membaca buku-buku Bung Karno,” ujar Fauzi saat diwawancarai di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu (21/4/2021).
Bagi Fauzi, buku-buku Bung Karno memberinya semangat. Kata-kata Bung Karno bermimpilah setinggi langit, nanti kalaupun jatuh masih berada di atas bintang-bintang, menjadi motivasi yang menyalakan semangat.
“Itu motivasi, artinya saya berfikir bahwa sesungguhnya setiap orang harus meletakkan tujuannya setinggi mungkin. Tidak usah takut. Bahasa Bung Karno itu kalau saya artikan, seharunya manusia itu harus memiliki keyakinan yang kuat. Keyakinan yang kuat itu, kita yakin sesungguhnya Tuhan akan bersama kita. Ketika kita yakin Tuhan selalu bersama kita, maka pasti akan diberikan sesuatu yang baik. Nah, itu yang membuat saya bersemangat,” jelas Fauzi.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu menegaskan, sesungguhnya dunia itu berputar. Sehingga dirinya meyakini, bahwa setiap orang ada masanya dan setiap masa pasti ada orangnya.
“Itu menurut saya, apa yang disampaikan Bung Karno itu bagian dari referensi buat saya untuk memiliki sebuah keyakinan yang kuat,” ucap Fauzi dengan nada mantap.
Selain itu, Bung Karno adalah sosok yang menginspirasi anak bangsa. Bahkan, Bung Karno pernah berkata beri aku sepuluh pemuda akan aku goncangkan dunia.
“Artinya itu menunjukkan bahwa selama kita masih memiliki kekuatan itu pasti bisa kita lakukan. Dengan pemuda tadi, maka punya kesempatan untuk berpikir keras dan berusaha keras. Jadi semuanya masih fresh, punya kekuatan yang besar, baik tenaga dan pikiran. Di situlah saya kejar masa muda saya, karena ini adalah sesuatu yang harus saya kejar,” urai Fauzi.
Bagi suami Nia Kurnia ini, sosok Bung Karno merupakan salah satu motivator bagi dirinya. Seorang Bung Karno telah mampu memberikan ‘sihir’ kepada seluruh penjuru Nusantara bahkan dunia bahwa dirinya mampu memimpin Indonesia.
“Bagi saya, ini bagian dari refleksi agar mampu juga bisa menjadi ‘penyihir’, bahwa saya dianggap mampu oleh masyarakat Sumenep untuk memimpin Sumenep lebih baik ke depan,” tandas Fauzi. (53T)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS