SUMENEP – Bertempat di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang, empat Bupati di daerah Madura menggelar pertemuan dengan Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra), Rabu (2/6/2021) kemarin. Dalam pertemuan itu, beberapa isu krusial menjadi topik pembahasan. Mulai pembangunan Madura, persoalan keagamaan, sampai maraknya peredaran narkoba di Madura.
Ketika dikonfirmasi, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengatakan pertemuan empat Bupati dan Bassra itu untuk menyatukan persepsi demi kemajuan Pulau Madura.
“Silaturrahim antara ulama dan umaro’ untuk bergandengan tangan dalam rangka membangun Madura,” ujar Fauzi, Kamis (3/6/2021).
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu, banyak persoalan yang perlu diselesaikan di wilayah Madura. Misal, peredaran narkoba yang dinilai sangat mengkhawatirkan.
“Peredaran narkoba di Madura harus menjadi perhatian bersama, agar Madura bebas dari narkoba,” imbuhnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas soal pembangunan pariwisata. Di mana, jelas Fauzi, untuk sektor wisata disepakati harus memperhatikan kultur dan budaya.
“Seluruh Bupati memiliki komitmen yang sama, termasuk masalah wisata syariah,” ujarnya.
Ditambahkan, dalam pertemuan tersebut juga disepakati antara empat Bupati dan Ulama untuk bersama-sama mengawal Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Madura.
“Sebagai atensi masukan dari para Ulama, Madura didorong sebagai kawasan ekonomi khusus,” tandasnya.
Selain empat Bupati di Madura, pertemuan itu uga dihadiri beberapa Ulama di Pulau Garam, seperti KH. Rofi’i Baidawi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hamidi Banyuanyar Pamekasan, KH. Mohammad Shalahuddin A. Warist dari Pondok pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, dan beberapa Ulama Madura lainnya. (set)