Saking pentingnya semen, Bung Karno dalam pidatonya mengulang-ulang kalimat: pabrik semen
SEMARAK peringatan Bulan Bung Karno tahun ini, Juni 2023, berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Acara untuk mengingatkan kembali bagaimana bapak pendiri bangsa itu lahir, mengabdikan hidupnya untuk rakyat, hingga tutup usia.
Bagi sebagian warga Gresik, ada kenangan khusus terkait kedatangan sang proklamotor kemerdekaan Republik Indonesia itu ke kota pudak, dulu kala.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Gresik, Siti Muafiyah, mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan mengikuti puncak peringatan Bulan Bung Karno yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 24 Juni 2023.
“Untuk personil Satgas sudah berangkat beberapa hari lalu, bersama rombongan dari DPD PDI Perjuangan Jatim,” katanya. “Beberapa hari lagi, para kader dari unsur DPC, PAC, bakal caleg, dan angota fraksi DPRD Gresik akan berangkat ke sana,” imbuhnya, Selasa (20/6/2023).
Gegap gempita kader-kader di Gresik merayakan bulan Bung Karno. Apalagi, dalam sejarahnya, Bung Karno pernah berkunjung ke Gresik. “Bung Karno pernah ke Gresik, meresmikan Pabrik Semen Gresik pada Tahun 1957,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik, Mujid Riduan.
Ihwal disampaikan Mujid benar adanya. Berbagai catatan sejarah menyebutkan, PT Semen Gresik (Semen Indonesia) diresmikan Presiden Sukarno pada 7 Agustus 1957.
Sebelum itu, Bung Karno resah dengan kapasistas produksi semen yang baru mencapai 60 persen dari kebutuhan nasional. Sisanya, didapatkan dengan mengimpor.
Begitu pentingnya semen, membuat Bung Karno menyampaikan dalam pidatonya di hadapan pemuda dan pelajar di Surakarta pada 11 Juli 1960.
“Mana bisa membuat gedung ini kalau tidak ada semen. Mana bisa membuat pabrik kalau tidak ada semen. Mana bisa bikin jembatan kalau tidak ada semen. Mana bisa membuat landasan kapal udara kalau tidak ada semen. Mana bisa membuat pelabuhan jikalau tidak ada semen,” kata Bung Karno.
Bahkan, dalam pidato itu, Bung Karno berulang-ulang menegaskan pentingnya pabrik semen. “Kita harus membangun pabrik semen, pabrik semen, pabrik semen, pabrik semen.”
Ziarah Makam Sunan Giri
Selain meresmikan pabrik semen, Bung Karno juga pernah berziarah ke makam Sunan Giri seperti reportase dilakukan pdiperjuangan-jatim.com saat Puti Guntur Soekarno berziarah ke makam tersebut pada 2018.
Cerita itu diungkapkan juru kunci makam Sunan Giri, KH Umar Faisol Masyhud, di sela acara ziarah Puti. Menurut Umar, Presiden Soekarno berziarah ke makam salah satu penyebar agama Islam di tanah Jawa itu pada tahun 1955.
Berita terkait: Puti ‘Napak Tilas’ Bung Karno di Makam Sunan Giri
Bung Karno, papar Umar, juga sempat berpidato kepada masyarakat di sekitar makam.
Setelah itu, Bung Karno masuk ke area makam Raden Pakoe Mochammad Ainul Yaqin (nama kecil Sunan Giri). “Pak Karno lalu duduk bersila di tempat ini,” kata Umar, sambil menunjukkan tempat yang saat itu juga diduduki Puti. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS