MOJOKERTO – DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto menyiapkan beberapa kegiatan untuk ikut menyemarakkan Bulan Bung Karno. Salah satunya adalah melakukan pendidikan urban farming kepada masyarakat.
“Kalau Ibu Mega minta pembangunan berbasis desa, tentu saja tujuannya meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan. Kami melakukan ini dalam skala perkotaan dengan berbasis kelurahan-kelurahan,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerta, Ahmad Yustinus Arianto, saat di kantor DPD Jatim, Senin (24/5/2021).
Yustinus Arianto mengungkapkan DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto saat ini sudah berhasil mengembangkan konsep urban farming melalui Kebun Bung Karno.

Sehingga langkah kedepan yang akan pihaknya lakukan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat bahwa keterbatasan lahan bukanlah halangan untuk melakukan kegiatan pertanian.
“Cuman karena keterbatasan lahan maka konsepnya harus digeser ke urban farming. Pertanian perkotaan yang setahun ini sudah dimulai oleh DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto,” imbuhnya.
Politisi yang akrab disapa Xanana ini membeberkan, pada 28 Juni 2021 mendatang pihaknya akan melatih kalangan ibu-ibu dari tiap kelurahan di Kota Mojokerto. Mereka nantinya bakal dibekali pengetahuan di antaranya menanam bayam “banteng”.
Dalam pelatihan ini, peserta akan diberikan pembekalan bagaimana menanam, merawat, hingga melakukan proses panen bayam banteng.

Ketika sudah dipanen, bayam tersebut dapat dijual kembali ke pengelola Kebun Bung Karno. Hal ini menurut Xanana, merupakan langkah nyata PDI Perjuangan Kota Mojokerto dalam upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Nanti mulai, 28 Juni hari ulang tahun Kebun Bung Karno, kami akan mengadakan pelatihan. Untuk ibu-ibu yang datang akan kami beri bibit bayam Brazil atau yang kami sebut sebagai bayam banteng,” ungkap Xanana.
Pelatihan urban farming ini, lanjut Xanan, sebagai tindak lanjut instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk memberdayakan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Nah, mungkin pola inilah yang mungkin nanti senafas dengan instruksi Bu Mega. Untuk kemudian kita berdayakan masyarakat mulai dari tingkatan basis desa, karena kita kota ya kita mulai dari tingkatan kelurahan,” tutupnya. (yols/pr)










