JAKARTA – Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menggelar buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Menurut Puan, dirinya sengaja menjadi tuan rumah buka puasa bersama untuk membangun semangat kebersamaan. Terlebih ada pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, agar para anggota DPR yang datang untuk mengajak keluarganya masing-masing.
“Karena memang ini dalam rangka membangun kebersamaan. Pesan dari ketua umum, memang jangan hanya kumpulkan anggota, tetapi juga anak-anak dan keluarganya,” ujar Puan.
Tampak hadir, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, serta 104 dari total 109 anggota Fraksi PDIP di DPR. Mereka membawa keluarga masing-masing sehingga menambah suasana buka bersama lebih meriah.
Hadir juga kader-kader PDI Perjuangan yang duduk di Kabinet Kerja. Seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo), dan Menkumham Yasonna Laoly.
Puan mengatakan, keluarga sudah menjadi pilar keempat bagi partai berlambang kepala banteng itu setelah kader yang duduk di eksekutif, legislatif dan struktur partai.
“Sehingga ke depan ruang politik bagi para keluarganya tetap terbuka, tidak malah ke partai lain,” jelas dia.
Mantan Ketua Fraksi PDIP DPR itu menuturkan, buka puasa bersama anggota DPR dengan membawa keluarga masing-masing itu memang baru pertama kalinya dilakukan. “Ini langkah untuk membangun kebersamaan,” ujarnya.
Sedangkan Sekretaris Fraksi PDIP DPR, Bambang Wuryanto menyebut buka bersama itu ibarat vitamin untuk mempererat kebersamaan. Namun demikian Bambang mengakui bahwa buka puasa bersama pun tetap menjadi momentum politik.
“Kita kan orang politik. Buka bersama ini juga acara politik, yang artinya di sini selain merupakan momentum keagamaan, juga ada tausiah politiknya,” katanya.
Menurut Bambang, justru kegiatan semacam itu bisa untuk mempercepat realisasi program-program PDIP.
Sementara, Bendahara FPDIP DPR Alex Indra Lukman mengatakan, keluarga merupakan unsur penting untuk mendukung kiprah politisi.
“Jadi keluarga sebagai pendukung, sebagai support harus paham langkah politik suami atau istrinya. Sehingga bisa membantu aktivitas suami atau istri, atau anak-anaknya, sekaligus sebagai kontrol agar tetap pada tujuan politiknya yakni menjalankan ideologi partai, membela atau memberikan keberpihakannya pada rakyat,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS