Sabtu
12 April 2025 | 7 : 25

BPWS Bubar, Said Abdullah Rekomendasikan Madura Jadi KEK

pdip-jatim-said-abdullah-301120-2

SUMENEP – Pembubaran Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) oleh Presiden Joko Widodo mendapatkan tanggapan positif dari ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah.

Agar agenda pengembangan kawasan Madura tidak berhenti, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR ini pun mengusulkan Madura dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Konsekuensi atas pembubaran BPWS, saya merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjadikan Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Said Abdullah, Senin (20/11/2020).

Menurutnya, penetapan Madura sebagai KEK bertumpu pada potensi Madura sebagai bagian penopang komoditas strategis nasional. Seperti, garam, tembakau, ternak sapi dan jagung.

Langkah ini, tambah dia, sejalan dengan agenda pemerintah untuk memperkuat ekonomi daerah sebagai penopang ekspor nasional.

“Pembentukan KEK Madura harus bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat Madura, di mana skala usaha UMKM harus menjadi tulang punggungnya,” jelas politisi asal Kabupaten Sumenep, Madura ini.

Karena itu, tambah Said, alokasi sumber daya dan insentif harus tertuju pada pelaku pelaku UMKM se kawasan Madura yang andal, berdaya saing dan mampu menyerap lapangan kerja baru.

Sedangkan, percepatan pembangunan di Madura, lanjutnya, harus ditempatkan dalam kerangka penghormatan, penguatan dan pelestarian modal sosial dan budaya.

Sebagai kawasan yang meletakkan agama dan tradisi sangat tinggi, lanjut pria yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini, maka pembangunan ekonomi Madura harus diletakkan dalam pelestrarian identitas. Sehingga kemajuan Madura adalah kemajuan pembangunan yang tanpa kehilangan jati diri.

“Demikian rekomendasi saya, kiranya dapat memberi pertimbangan yang berarti bagi pemerintah. Sebab sejak lahir, kecil dan tumbuh sampai sekarang dan menjadi wakil rakyat dari Dapil XI Jawa Timur yang meliputi seluruh wilayah Madura sangat berkewajiban untuk menyampaikan rekomendasi ini,” ujarnya.

Diketahui, pada 2003 Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mencanangkan pembangunan Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dan Bangkalan, Madura.

Lima tahun berikutnya pembangunan Jembatan Suramadu terselesaikan pengerjaannya, dan di resmikan oleh Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono.

Selesainya pembangunan Suramadu itu lantas diikuti dengan pembentukan BPWS melalui Peraturan Presiden No 27 tahun 2008 jo Perpres No 23 tahun 2009. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Legislator Banteng Tulungagung Bakal Tindaklanjuti Aspirasi Nelayan Wilayah Selatan

TULUNGAGUNG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Binti Luklukah, menyoroti terkait aspirasi ...
EKSEKUTIF

Bupati Fauzi Imbau Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan, Ingatkan Ancaman Sanksi Pidana

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah ...
KRONIK

Bupati Ipuk Sambut Putra Daerah, Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, Jabat Danlanal

BANYUWANGI – Putra daerah Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, resmi menjabat sebagai Komandan ...
KABAR CABANG

Pasien Tak Punya BPJS Hingga Plengsengan Tak Layak Dilaporkan ke PAC Lumajang, Begini Pendampingan yang Dilakukan

LUMAJANG – Beberapa hari belakangan, PAC PDI Perjuangan Kecamatan/Kabupaten Lumajang menerima sejumlah laporan ...
LEGISLATIF

Serap Aspirasi Petani, Umar Diminta Perjuangkan Bantuan Alsintan

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Umar, menggelar serap aspirasi masyarakat reses II tahun 2025 ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Dorong Optimalisasi Media Digital untuk Promosi Wisata Trenggalek

TRENGGALEK — Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menegaskan pentingnya pemanfaatan media digital sebagai ...