
JAKARTA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tidak khawatir pendirian markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di dekat kediamannya di Kota Solo, akan menggerus perolehan suaranya di Jawa Tengah.
Jokowi yakin elektabilitasnya di kandang PDI Perjuangan ini dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 tetap tinggi.
Menurut Jokowi, pendirian posko BPN dalam Pilpres 2019 itu bukanlah sesuatu yang istimewa dan tidak perlu dipermasalahkan. “Ya enggak apa-apa, ya biasa saja,” kata Jokowi kepada wartawan saat di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, upaya BPN Prabowo-Sandiaga untuk meraih suara dari masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Solo, tak akan mudah mengingat sejak lama Solo telah menjadi basis PDIP. “Enggak apa-apa. Kan tidak semudah itu menggerus (elektabilitas),” ucapnya.
Sebagai warga asli Solo, Jokowi juga meyakini masyarakat disana tidak akan keberatan dengan kehadiran posko Prabowo-Sandi.
“Enggak apa-apa mau membuat markas dekat rumah, enggak apa-apa. Mau membuat markas di Solo juga saya kira orang Solo kan baik-baik, enggak apa-apa,” ujar dia.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun sebelumnya mengaku tak khawatir dengan pendirian markas BPN Prabowo-Sandiaga di Solo. Pasalnya, berbagai survei menunjukkan jika rentang perolehan suara antara Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandiaga masih cukup besar.
Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Selasa (8/1) menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,9%. Dengan tingkat keterpilihan ini, keduanya unggul 20,1% dibandingkan penantangnya, di mana elektabilitas Prabowo-Sandiaga 34,8%.
“Kalau dari hasil survei kan semua solid, bahkan menunjukkan arah yang makin positif,” kata Hasto saat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengatakan tak khawatir dengan adanya markas BPN Prabowo-Sandiaga di Solo. Justru, hal tersebut akan semakin meningkatkan semangat kader-kader PDIP untuk mempertahankan basis wilayahnya.
Alasannya, tak ada pihak yang ingin basis wilayahnya beralih ke partai lain, termasuk PDIP. “Ya buat kami PDI Perjuangan, banteng-bantengnya jadi bangun dari tidur dan tanduknya keluar,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berdasarkan survei internal saat ini masih berkisar di angka 62%. Angka tersebut dirasa masih cukup aman bagi Jokowi-Ma’ruf. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS