KEDIRI – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono melanjutkan agenda kampanyenya di kampung jamu tradisional di Desa Ringin Sari, Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, Rabu (14/10/2020).
Dalam kunjungannya itu, cabup berusia 28 tahun yang akrab disapa Mas Dhito ini mendapat sambutan puluhan emak-emak yang berprofesi sebagai penjual jamu tradisional.
Setelah sempat melihat secara langsung proses pembuatan jamu tradisional di salah satu rumah warga, Dhito kemudian mengajak berdiskusi perwakilan dari pedagang jamu keliling.
Baca juga:
Dhito Bakal Maksimalkan Potensi Penyandang Disabilitas
Dhito Siap Wujudkan Gedung bagi Pekerja Seni Budaya
Dalam perbincangan tersebut, putra Seketaris Kabinet Pramono Anung ini mendengar keluh kesah para pedagang, terkait kendala prasarana pembuatan jamu tradisional.
“Bakul jamu di sini kurang lebih ada sekitar 200 -250 orang. Mereka berjualan seminggu dua sampai tiga kali. Keuntungan mereka antara 50 -70 ribu. Kendala mereka hari ini ada pada alat penggilingan dan gerobaknya,” ujar Dhito.
Menurut cabup dari PDI Perjuangan yang berpasangan dengan cawabup Dewi Mariya Ulfa, para penjual jamu minta dibantu pembuatan gerobak yang terbuat dari stainless steel berikut alat penggilingan.
Sebab selama ini gerobak yang mereka gunakan berjualan ternyata berbahan kayu. Sedang alat penggilingan yang dipakai meracik jamu jumlahnya terbatas sehingga harus bergiliran pada pagi hari saat memasak.
“Jadi tadi mereka menyampaikan kebutuhan gerobak, supaya dari stainless dan ada alat penggilingan, karena mereka harus bergantian untuk meracik jamunya dipagi hari,” paparnya.
Selain menemui pedagang jamu tradisional, Dhito kemarin juga blusukan mengunjungi UMKM kerajinan kuda lumping di Desa Karang Rejo, Kecamatan Kandat serta menggelar pertemuan bersama kordes di Desa Ngeletih. (putera)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS