KEDIRI – Keterbatasan stok blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-e)di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kediri menyebabkan pemohon harus menunggu beberapa hari untuk dapat mendapatkan KTP-e secara fisik. Padahal, pelayanan KTP-e itu ditargetkan satu hari selesai.
Untuk mengatasi persoalan kelangkaan blangko KTP-e, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan kerjasama dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Dengan MoU itu diharapkan stok blangko KTP-e selalu ada, dan mampu mencukupi kebutuhan pemohon.
“Setelah kemarin kita rapatkan dengan Dukcapil, kami mengambil keputusan untuk membuat MoU atau kerjasama dengan Ditjen Dukcapil untuk penyediaan atau pengadaan blangko KTP-e,” kata Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono, Jumat (26/11/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Kediri, Wiryawan menjelaskan, bahwa nantinya Dinas Dukcapil akan memberikan hibah uang ke Ditjen Dukcapil untuk pengadaan blangko. Dengan hibah uang itu, Dukcapil akan mendapatkan blangko sendiri di luar dari jatah yang diberikan. Pun begitu, untuk anggaran hibah itu baru bisa diajukan pada 2022 mendatang.
“Jadi, selain jatah yang diberikan, dengan hibah itu berarti kita juga melakukan pengadaan sendiri. Dengan begitu kita tidak akan lagi mengalami masalah keterbatasan stok blangko,” jelas Wiryawan.
Ia juga menerangkan, selama ini keterbatasan stok blangko KTP-e di Dinas Dukcapil terjadi karena, jatah blangko KTP-e yang diterima dari Ditjen Dukcapil kondisinya berkurang. Secara otomatis mempengaruhi terhadap pelayanan.
“Selama ini karena ketersediaan blangko yang terbatas, ya kalau blangko belum ada, ya (pemohon) harus menunggu dulu,” ungkapnya.
Dalam satu bulan, lanjut Wiryawan, kebutuhan blangko untuk mencetak KTP-e sekitar 15.000 blangko. Karena blangko yang ada terbatas, bahkan sampai kehabisan, tak jarang pihaknya harus meminjam ke daerah lain. Dari persoalan yang dialami, setelah melakukan pertemuan dengan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, Wiryawan menyampaikan, pihaknya langsung mengajukan permohonan ke Dirjen Dukcapil.
“Kita kebetulan kemarin mengajukan dan alhamdulilah langsung dapat 10.000 blangko,” bebernya.
Dengan blangko yang didapat itu, Dinas Dukcapil Kediri langsung menggunakannya untuk mencetak KTP-e yang sebelumnya sempat tertunda. Bahkan, melalui program ‘Sahaja Lekat’, beberapa kecamatan tetap membuka layanan dokumen administrasi kependudukan pada hari Sabtu, yang dimulai 27 November 2021 dari pukul 08.00 WIB sampai 15.30 WIB.
“Sebelumnya kita tidak sampai Sabtu, tapi mulai besok, hari Sabtu kita tetap buka pelayanan,” tandasnya.
Layanan program ‘Sahaja Lekat’ itu dibuka di 11 gerai layanan. Masing-masing di Pare, Papar, Badas, Ngasem, Pagu, Wates, Kandat, Mojo, Ngadiluwih, Banyakan, dan Gurah. (putera/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS