Rabu
08 Oktober 2025 | 9 : 05

Benarkah Pupuk Subsidi Langka? Begini Penjelasan Komisi B DPRD Jatim

PDIP-Jatim-Daniel-Rohi-16032022

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani di Jawa Timur harusnya telah terpenuhi, lantaran jumlah yang diberikan telah sesuai dengan input data yang masuk.

“Harusnya dari pusat sudah memenuhi jatah pupuk sepanjang data yang diberikan sesuai. Karena waktu kami bertemu dengan Petrokimia Gresik, pupuk itu tersedia, tidak langka. Hanya mungkin kali ini pas musim tanam dipakai pupuk habis, lalu dioper ke kota lain. Kadang ada kendala di situ,” ujarnya, Rabu, (16/3/2022).

Daniel menjelaskan, jika terjadi kelangkaan, maka hal tersebut terjadi karena dua hal, antara data petani tidak sesuai dengan permintaan atau ada oknum distributor yang terpaksa menjual pupuk tersebut ke orang lain dengan alasan uangnya tertahan untuk modal.

Seperti diketahui, syarat pengambilan pupuk bersubsidi adalah keanggotaan Kartu Tani. Sayangnya, pemilik Kartu Tani di Jawa Timur baru mencapai 60 persen, sehingga orang yang belum memiliki kartu tersebut, terpaksa membeli pupuk ke distributor dengan harga lebih mahal.

“Misal desa A dapat pupuk 10 ton, kalau jatah 10 ton ditebus oleh seseorang, petani mungkin belum punya uang. Sampai di hari H, petani belum bayar, sehingga pengepul ini akhirnya menjual ke orang lain,” ungkapnya.

Untuk itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu mendorong pemerintah desa membentuk Bumdes yang berfokus pada pertanian, guna mengkoordinir kelompok-kelompok tani dan memberikan dana talangan bagi petani yang belum sanggup membeli pupuk tersebut.

“Petani ini tidak punya uang untuk menebus pupuk, maka solusi yang saya berikan adalah Bumdes memberi dana talangan untuk membeli pupuk. Nanti, petani bayarnya setelah panen. Persoalannya di sini, akhirnya pupuk subsidi ini dijual menjadi non-subsidi, karena yang menebus ini duitnya tertahan,” jelasnya.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan subsidi berjenjang, tidak bergantung pada pemerintah pusat. Sudah sepatutnya, anggaran pertanian naik untuk mengantisipasi kelangkaan seperti ini. Jika nanti kelangkaan pupuk atau alokasi pupuk berkurang, maka pemerintah daerah sudah siap dengan cadangan alokasi dananya.

“Di Jawa Timur, untuk provinsi saja hanya 244 miliar, padahal pertanian ini adalah sektor yang menunjang ekonomi. Makanya, usul saya tiap anggaran provinsi untuk pertanian itu ada yang dicadangkan untuk alokasi pupuk, begitu juga di kabupaten/kota. Jangan hanya berharap dari pusat,” tandas Wakabid. Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu.

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...