Rabu
26 November 2025 | 8 : 27

Benarkah Pupuk Subsidi Langka? Begini Penjelasan Komisi B DPRD Jatim

PDIP-Jatim-Daniel-Rohi-16032022

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani di Jawa Timur harusnya telah terpenuhi, lantaran jumlah yang diberikan telah sesuai dengan input data yang masuk.

“Harusnya dari pusat sudah memenuhi jatah pupuk sepanjang data yang diberikan sesuai. Karena waktu kami bertemu dengan Petrokimia Gresik, pupuk itu tersedia, tidak langka. Hanya mungkin kali ini pas musim tanam dipakai pupuk habis, lalu dioper ke kota lain. Kadang ada kendala di situ,” ujarnya, Rabu, (16/3/2022).

Daniel menjelaskan, jika terjadi kelangkaan, maka hal tersebut terjadi karena dua hal, antara data petani tidak sesuai dengan permintaan atau ada oknum distributor yang terpaksa menjual pupuk tersebut ke orang lain dengan alasan uangnya tertahan untuk modal.

Seperti diketahui, syarat pengambilan pupuk bersubsidi adalah keanggotaan Kartu Tani. Sayangnya, pemilik Kartu Tani di Jawa Timur baru mencapai 60 persen, sehingga orang yang belum memiliki kartu tersebut, terpaksa membeli pupuk ke distributor dengan harga lebih mahal.

“Misal desa A dapat pupuk 10 ton, kalau jatah 10 ton ditebus oleh seseorang, petani mungkin belum punya uang. Sampai di hari H, petani belum bayar, sehingga pengepul ini akhirnya menjual ke orang lain,” ungkapnya.

Untuk itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu mendorong pemerintah desa membentuk Bumdes yang berfokus pada pertanian, guna mengkoordinir kelompok-kelompok tani dan memberikan dana talangan bagi petani yang belum sanggup membeli pupuk tersebut.

“Petani ini tidak punya uang untuk menebus pupuk, maka solusi yang saya berikan adalah Bumdes memberi dana talangan untuk membeli pupuk. Nanti, petani bayarnya setelah panen. Persoalannya di sini, akhirnya pupuk subsidi ini dijual menjadi non-subsidi, karena yang menebus ini duitnya tertahan,” jelasnya.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan subsidi berjenjang, tidak bergantung pada pemerintah pusat. Sudah sepatutnya, anggaran pertanian naik untuk mengantisipasi kelangkaan seperti ini. Jika nanti kelangkaan pupuk atau alokasi pupuk berkurang, maka pemerintah daerah sudah siap dengan cadangan alokasi dananya.

“Di Jawa Timur, untuk provinsi saja hanya 244 miliar, padahal pertanian ini adalah sektor yang menunjang ekonomi. Makanya, usul saya tiap anggaran provinsi untuk pertanian itu ada yang dicadangkan untuk alokasi pupuk, begitu juga di kabupaten/kota. Jangan hanya berharap dari pusat,” tandas Wakabid. Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu.

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Mas Dhito Resmikan Daycare Padmakara, Fasilitas Pengasuhan Anak Pegawai Pemkab Kediri

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) meresmikan pendirian Daycare Padmakara, fasilitas pengasuhan ...
EKSEKUTIF

Wabup Antok Kunjungi Korban Kebakaran di Ngawi, Pastikan Dapat Bantuan dan Jamin Pengurusan Dokumen

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (Wabup Antok), bergegas mengunjungi keluarga korban kebakaran yang ...
SEMENTARA ITU...

Wali Kota Surabaya Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Anak

SURABAYA – Di momen Hari Guru Nasional, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan pentingnya kolaborasi antara ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kabupaten Blitar Ajak Momen Hari Guru Nasional Jadi Penguat Mutu Pendidikan

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional 2025 kepada ...
LEGISLATIF

DPRD Jatim Perjuangkan Layanan Visum Gratis hingga Tahap Terminasi bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

SURABAYA — Komisi E DPRD Jawa Timur menegaskan komitmennya memperkuat penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan ...
LEGISLATIF

Pemkot Malang Gulirkan Program RT Berkelas Tahun Depan, Ketua DPRD: Kami Kawal Ketat

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menegaskan komitmennya dalam mengawal realisasi ...