Senin
27 Oktober 2025 | 4 : 25

Begini, Strategi Pemkot Batu Penuhi Aturan RTH 30 Persen

pdip-jatim-220204-punjul

BATU – Pemerintah Kota Batu berkomitmen memenuhi aturan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yakni tersedianya 30 persen wilayahnya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyebutkan, Kota Batu saat ini memiliki luas wilayah sekitar 199 Km persegi, dan 12 persennya merupakan lahan RTH.

Untuk memenuhi UU No 26/2007 tersebut, Kota Batu perlu menyediakan 17 persen lagi untuk RTH. Saat ini, Pemkot Batu menyiapkan sejumlah strategi untuk pemenuhan RTH tersebut.

Beberapa strategi itu adalah penyediaan rimba kota seluas 2 hektar, penyediaan taman RT/RW, penyediaan taman kelurahan seluas 1 hektar, penyediaan makam seluas 2 hektar dan penyediaan taman kecamatan 2 hektar.

“Selain itu, kami juga akan mewajibkan pengusaha pariwisata dan pengembangan perumahan untuk turut berkontribusi dalam pemenuhan RTH. Rencananya kami akan membebankan lima persen RTH dari luas perumahan,” kata Punjul, Rabu (2/3/2022).

Untuk sektor pariwisata sendiri, Pemkot Batu akan mencoba menerapkan kebijakan bagi para pelaku pariwisata yang memiliki lahan lebih dari 15 hektar, harus menyediakan 5 hektar atau 25 persen untuk RTH dari luas tempat wisatanya.

Lalu untuk tempat pariwisata skala sedang, 10-15 hektar, harus menyediakan RTH seluas 3 hektar. Sedangkan tempat wisata yang memiliki skala kecil atau luas kurang dari 10 hektar nantinya wajib menyediakan RTH satu hektare atau 10 persen dari luas wisata.

“Pemkot Batu segera menyampaikan kebijakan penyediaan RTH ini kepada pelaku usaha wisata, pengembang, sampai ke tingkat pemerintah kecamatan hingga desa serta kelurahan. Agar supaya bisa segera dipenuhi,” ujarnya.

Wawali yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batu ini menambahkan, adanya kekurangan RTH ini membuat Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batu Tahun 2010-2030 masih perlu dilakukan penyesuaian dan sinkronisasi dengan kondisi di lapangan.

Pasalnya, banyak perubahan yang terjadi di lapangan. “Di sini poin yang mengalami penyesuaian RTRW adalah pemenuhan RTH untuk publik karena berdasarkan perhitungan masih mengalami kekurangan,” ungkap dia.

Saat ini, imbuhnya, untuk Perda RTRW sendiri masih masuk dalam tahap revisi di Kementerian ATR. Dalam Perda tersebut diatur penyediaan RTH publik, berupa taman kota hingga taman kelurahan dan RT/RW. (ace/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

UMKM

Pekan Pasar Rakyat Magetan 2025 Dibuka, Seberapa Untung UMKM?

MAGETAN – Wakil Ketua 1 DPRD Magetan, Suyatno dan Ketua Komisi B Rita Haryati menghadiri pembukaan Pekan Pasar ...
LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila pada Masyarakat Kaki Gunung Kelud

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Guntur Wahono kembali menggelar sosialisasi penguatan ideologi Pancasila ...
LEGISLATIF

Mbak Puti di Sidoarjo, Hadiri Acara Semarak Reog Cemandi dan Bimtek Pembuatan Konten Medsos

SIDOARJO – Anggota Komisi IX DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menghadiri sejumlah kegiatan saat melakukan kunjungan ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Antok Iringi Ribuan Scooterist Kumpul di Ngawi, Rayakan 25 Tahun Iseng

NGAWI – Ribuan pecinta sekuter atau scooterist dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan wisata Kebun Teh ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pasuruan Sepakat Aspirasi Warga, Tolak Rencana Pembangunan Real Estate Prigen

KABUPATEN PASURUAN – Hal itu ditegaskan oleh salah seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan, H. Sugianto, kepada ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Setelah beberapa bulan tidak ada penerbangan, Bandara Dhoho Kediri akan kembali beroperasi mulai 10 November 2025