JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengajak semua pihak menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2020 sebagai momentum memperkuat kedaulatan nasional di bidang kesehatan (health security).
“Saya ingin menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai momentum positif dengan meminta pemerintah agar serius menyiapkan sebuah “road map” untuk membangun dan memperkuat kedaulatan nasional di bidang kesehatan,” kata Basarah, Rabu (20/5/2020).
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, ke depan, Indonesia tidak boleh lagi punya ketergantungan yang sangat tinggi pada produk impor alat kesehatan dan bahan baku obat, baik untuk menghadapi pandemi Covid-19 maupun untuk mengatasi penyakit lainnya.
Baca juga => Basarah: Kebangkitan Nasional Momentum Bersatu Atasi Pandemi Covid-19
Dia mengungkapkan, fakta bahwa Indonesia amat sangat bergantung pada impor di bidang kesehatan pernah diungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro.
Bambang Brodjonegoro ketika itu mengatakan tingkat ketergantungan Indonesia pada barang impor, terutama alat kesehatan dan obat, mencapai di atas 90 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir pun pernah mengungkapkan dugaan adanya mafia impor alat-alat kesehatan di Indonesia yang sudah mencapai taraf mengkhawatirkan.
Menurut Ahmad Basarah di dalam “road map” yang harus digarap pemerintah dengan serius itu harus terkandung perencanaan matang untuk mencapai sistem kedaulatan kesehatan yang berdikari, dengan syarat utamanya adalah melakukan riset dan inovasi.
Wakil rakyat dari dapil V Jawa Timur ini optimistis, “road map” itu bisa dilakukan dengan kolaborasi, sinergi dan gotong royong. Baik antar birokrasi pemerintah, swasta maupun perguruan tinggi, sebagaimana bangsa Indonesia dulu bergotong royong mengusir penjajah Belanda.
Untuk mendukung riset dan inovasi, sebutnya, diperlukan komitmen kuat berupa politik kesehatan yang pro kepentingan nasional yang ditunjukkan lewat alokasi anggaran, kebijakan, atau regulasi.
“Misalnya pemerintah tidak lagi sekadar mendorong, melainkan mewajibkan penggunaan alat kesehatan dalam produksi negeri,” jelas Basarah.
Dia menyebutkan, ada tiga masalah kemanusiaan yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia, yakni perang, kelaparan, dan penyakit menular.
Kini, ketika opsi peperangan tidak lagi menjadi pilihan dan kelaparan bisa dikendalikan, ancaman penyakit menular menjadi momok yang mengancam peradaban manusia karena penyakit menular ini selalu datang secara tiba-tiba.
“Untuk itu semua negara, termasuk Indonesia, harus selalu berada dalam skenario siap siaga menghadapi serangan penyakit menular ini,” tutupnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS