Kamis
22 Mei 2025 | 12 : 13

Basarah Ajak Pengelola Madin Waspadai Guru Intoleran dan Anti Kebhinekaan

pdip jatim 221224 baskara madin 1

MALANG – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, minta para pengelola dan pimpinan madrasah diniyah (madin) mewaspadai dampak dari guru yang cenderung intoleran dan anti kebhinekaan. Dia mengingatkan untuk menjaga kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Citra madrasah diniyah yang selama ini positif, jangan sampai dirusak dengan menyebarkan ide-ide menentang negara oleh guru-guru yang menebar intoleransi. Beberapa kajian menunjukkan bahwa banyak guru anti keberagaman, intoleran dan irasional, dan ini berbahaya bagi perkembangan intelektual siswa,” ucap Ahmad Basarah, Jumat (23/12/2022).

Hal itu dia sampaikan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Forum Komunikasi DPC Diniyah Takmiliyah Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, Basarah memaparkan hasil survei PPIM UIN Jakarta tahun 2018 terhadap guru muslim dari TK hingga SMA (adrasah aliyah) .

Hasil survei tersebut menemukan banyak guru yang tidak moderat, 21% guru tidak setuju bahwa tetangga yang berbeda agama dapat menyelenggarakan acara keagamaan, 56% guru tidak setuju jika non-Muslim mendirikan sekolah agama di dekatnya.

Lebih lanjut, hasil survei tersebut mengemukakan fakta sebanyak 33% guru siap mendorong orang lain untuk berjuang mendirikan negara Islam, dan 29 % guru mengatakan mereka siap mengobarkan jihad di Filipina, Suriah, dan Irak.

“Jika semua pandangan ini tidak dikoreksi, saya khawatir dukungan pemerintah terhadap ratusan ribu madrasah Islam akan disalahgunakan terhadap negara. Kita adalah satu bangsa. Dari pengalaman, antar warga terbelah di beberapa negara yang tidak bisa menjaga kebhinekaannya,” ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada 2021 kini terdapat 26.129 sekolah madrasah resmi di bawah Kementerian Agama dengan 334.533 guru. Sementara itu, data Kementerian Agama tahun 2021/2022 menyebutkan saat ini terdapat 84.740 madrasah informal.

“Kalau negara tidak menggunakan potensi besar ini, saya tidak tahu masa depan Indonesia akan seperti apa. Nasionalisme harus terus dikobarkan karena pihak-pihak tertentu diketahui sengaja menyebarkan fitnah bahwa Pancasila adalah thagut, Pancasila adalah paham sekuler yang melawan Ajaran Islam,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI ini.

Oleh karena itu, Ahmad Basarah merasa perlu untuk membimbing para pimpinan madrasah diniyah agar secara bersama-sama memahami secara sistematis dan benar tujuan nasional yang menjadi dasar negara ini didirikan.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI. Lewat forum ini disampaikan dan dijelaskan landasan fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara agar bisa dipahami seluruh lapisan masyarakat.

“Saya ingin mengutip pesan Bung Karno kepada para guru. Dikatakan beliau, bangsa akan kehilangan kemanusiaannya jika guru hanya tahu cara mengajar, cara menulis, dan cara berhitung. Hanya seorang guru yang memiliki semangat kebangkitan yang dapat menghidupkan kembali jiwa seorang anak,” ungkap Ketua DPP PDI Perjuangan itu. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Sugiri Kukuhkan Ribuan Penghafal Al-Qur’an, Berharap Tumbuh Generasi Berkualitas

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengukuhkan ribuan pelajar hafidz. Mereka adalah pelajar SMP ...
LEGISLATIF

Hadapi Krisis, Kanang Serukan Semangat Gotong Royong kepada Rakyat

NGAWI – Anggota DPR RI/MPR RI Ir. Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, menggelar sosialisasi Empat Pilar ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Resmi Pimpin KONI Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto: Momen Penting Tingkatkan Prestasi Olahraga

BLITAR – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, resmi dilantik sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional ...
LEGISLATIF

Jelang Idul Adha, Erma Ingatkan Pentingnya Perlindungan Ekonomi Peternak

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha, anggota Komisi B yang juga Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa ...
KRONIK

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP ...
ROMANTIKA

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul ...