Kamis
23 Oktober 2025 | 9 : 36

Banyuwangi Kembangkan Beras Biofortifikasi, Bupati Ipuk Harap Kualitas Gizi Masyarakat Meningkat

PDIP-Jatim-Beras-Bernutrisi-Banyuwangi-05062025

BANYUWANGI – Banyuangi membuat terobosan dengan mengembangkan beras biofortifikasi (beras bernutrisi). Yaitu, padi yang dibudidayakan dengan cara meningkatkan kandungan gizinya.

Beras ini mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa terobosan tersebut selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo.

“Selain mendukung ketahanan pangan, pengembangan beras bernutrisi juga memperkuat pembangunan SDM,” ujar Ipuk di Banyuangi, Rabu (4/6/2025).

Ia berharap, kualitas gizi masyarakat semakin meningkat. “Selain itu, juga bisa menekan bahkan mencegah stunting,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Beras biofortifikasi diproduksi melalui modifikasi genetik tanaman padi untuk meningkatkan kandungan gizi. Pengembangan beras ini dilakukan pemkab bersama produsen pertanian ramah lingkungan yang berbasis di Banyuwangi, Pandawa Agri Indonesia, Danone Indonesia dan Bulog Banyuwangi.

CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra, menjelaskan saat ini pengembangan beras biofortifikasi dilakukan di lahan seluas 60 hektare dengan melibatkan puluhan petani. Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Blimbingsari, Licin, Glagah, Singojuruh dan Sempu.

“Tahun 2026 akan kami perluas hingga 500 hektare dengan melibatkan 100-an petani,” ujar Kukuh.

Dalam pelaksanaannya, pendampingan dari hulu ke hilir kepada para petani, mulai penyiapan benih, pengolahan lahan, proses budidaya, hingga perlakuan pasca panen. Dengan pendampingan tersebut, produktivitas tanaman padi bisa ditingkatkan hingga 15 per sen.

Kukuh menambahkan, dalam proses budidaya padi biofortifikasi tersebut, pihaknya konsisten menerapkan pertanian ramah lingkungan. Misalnya, melakukan pemupukan berimbang dan rasional, menggunakan decomposer jerami untuk meningkatkan bahan organik tanah, serta menerapkan sistem pengairan basah kering untuk menekan emisi gas rumah kaca.

“Selain hemat biaya, teknik pertanian ini juga lebih ramah lingkungan,” tambah Kukuh. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...
KABAR CABANG

Ajak Warga Surabaya Waspadai Cuaca Ekstrem, Buleks: Tolong Awasi Aktivitas Anak-anak

SURABAYA – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks), ...