JEMBER – Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Edy Cahyo Purnomo, angkat bicara terkait banyaknya sekolah yang rusak di Kabupaten Jember. Kerusakan tersebut meliputi ruang kelas yang bocor, plafonnya jebol, bahkan ada beberapa yang ambruk.
Dari 906 satuan pendidikan SD yang ada di Jember, terdapat 600 sekolah mengalami kerusakan. Namun, hingga bulan Juni 2023 ini, pembangunan atau perbaikan sekolah tersebut belum juga dieksekusi.
“Sekolah sudah lama banyak yang rusak. Ini seharusnya diprioritaskan pengerjaannya,” ujar Edy di Jember, Rabu (14/6/2023).
Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Jember itu menjelaskan, anggaran pembangunan atau perbaikan sekolah sudah disediakan. Seharusnya Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jember dapat membangun sekolah yang rusak dan tidak membiarkan siswa belajar tanpa fasilitas yang memadai.
“Mau nunggu apa lagi. Pemerintah harus segera membangun sekolah rusak,” tuturnya.
Salah satu sekolah yang mengalami kerusakan yaitu SDN Gugut 02 Jember. Bangunan sekolahnya roboh sejak tahun 2022. Pihak sekolah juga sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember terkait kejadian tersebut.
Kepala SDN Gugut 02 Jember, Sucipto, mengatakan, peristiwa ambruknya ruang kelas tersebut awalnya hanya satu kelas. Kini merembet ke kantin sekolah. Hal itu karena bangunan tersebut memiliki kayu yang lapuk. Ruang kelas itu pun tidak bisa ditempati.
“Kami mengkhawatirkan jika ruang kelas tak kunjung diperbaiki akan berimbas ke bangunan yang lain. Kami sudah memberikan laporan ke Dispendik Jember terkait hal tersebut,” ujarnya.
Kini pihak sekolah berhati-hati dengan kondisi bangunan yang lainnya. Itu agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Ruang kelas yang ambruk tersebut adalah ruang kelas 6. Kami berharap pemerintah segera membangun ruang kelas yang ambruk tersebut,” tandasnya. (alfian/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS