TULUNGAGUNG – Bupati Maryoto Birowo menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Tulungagung untuk bekerja di kantor hanya 25 persen. Instruksi ini menyusul semakin banyaknya ASN yang sakit dan terkonfirmasi Covid-19.
“Saat ini banyak ASN kita yang sakit. Karena itu, untuk WFO (work from office) tidak lagi 50 persen bagi OPD yang jumlah ASN-nya banyak, tetapi sudah 25 persen,” ungkap Bupati Maryoto di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (12/7/2021).
Menurut kader PDI Perjuangan ini, WFO 25 persen bagi OPD dengan jumlah ASN banyak di lingkungan Pemkab Tulungagung tersebut akan berlaku mulai Selasa (13/7/2021). “Jadi besok sudah saya instruksikan dimulai,” tandasnya.
Pihaknya mengakui pula jika wafatnya Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono (Yoyok) setelah terkonfirmasi Covid-19.
Meski Pemkab Tulungagung sudah berupaya semaksimal mungkin dalam memproteksi dengan penerapan protokol kesehatan ketat mulai tingkat staf sampai pejabat eselon II. “Ya ada indikasinya (terkonfirmasi positif Covid-19) begitu,” beber Maryoto.
Yoyok yang selama ini menderita sakit ginjal meninggal dunia pada Minggu (11/7/2021) pukul 21.15 WIB setelah mendapat perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Sebelumnya, di hari yang sama pada pukul 18.00 WIB, Kabid Pasar Disperindag Kabupaten Tulungagung, Junaedi, juga meninggal dunia.
Menurut Maryoto, jabatan Kepala Dindikpora Kabupaten Tulungagung yang ditinggal Yoyok segera diisi pejabat pelaksana tugas (Plt). Apalagi untuk jabatan Sekretaris Dindikpora Kabupaten Tulunaggung juga belum terisi.
“Nanti kan banyak ada Asisten Sekda, ada siapa yang eselon II, nanti kita posisikan di sana (sebagai Plt Kepala Dindikpora),” sambung dia.
Dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Tulungagung, imbuh Maryoto, saat ini sedang diupayakan penambahan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan. Termasuk di Puskesmas.
“Ini juga sudah ditambah Rusunawa Jepun dan dioptimalkan lagi kampung tangguh. Untuk sementara 10 puskesmas penyangga masih mampu menampung. Kalau sudah tidak bisa menampung akan ditambah lagi puskesmas penyangga,” pungkasnya. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS