BLITAR – Kader Banteng Provinsi Jambi berziarah ke makam Presiden pertama RI, Ir Soekarno di Kota Blitar, Rabu (26/10/2022).
Ziarah makam Bung Karno dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Jambi Edi Purwanto itu diikuti jajaran pengurus DPD, serta Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPC PDIP se-Jambi, juga para anggota Fraksi PDI Perjuangan se-Provinsi Jambi.
Ikut mendampingi, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Erma Susanti dan Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDIP Jatim Guntur Wahono.
Baca juga: DPD Jatim Terima Kunjungan Silaturahmi DPD Jambi
Edi Purwanto mengatakan, kegiatan ziarah itu guna memenuhi nazar usai memenangkan pemilu legislatif pada pemilu 2019 lalu.
Dia mengungkapkan, ada banyak hal yang dapat dipetik dari figur Ir. Soekarno, baik dari pemikiran maupun gerakan-gerakan kebangsaan yang dilakukannya saat masih hidup.
“Beliau adalah sosok yang luar biasa, seorang proklamator yang mampu menyatukan Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke. Selain nasionalis, beliau juga berjiwa religius,” kata Edi Purwanto, usai acara nyekar.
Menurutnya, banyak dari ucapan-ucapan Bung Karno yang tidak hanya sekadar bersifat dogmatis dan teoritis. Tetapi juga memiliki makna filosofi mendalam yang harus menjadi contoh bagi generasi muda saat ini.
Sepeninggal Bung Karno, lanjut Edi, banyak upaya-upaya De-Soekarnoisasi yang dilakukan rezim Soeharto pada saat menjadi presiden, namun upaya-upaya itu tidak berhasil.
“Ir. Soekarno adalah tokoh yang tidak hanya disegani di Indonesia saja, tetapi juga oleh dunia. Jika diibaratkan, emas tetaplah menjadi emas di manapun dia berada. Tidak ada alasan untuk tidak menjadikan beliau sebagai sosok panutan dalam berbangsa,” ungkapnya.
Edi memaparkan, dibutuhkan kesadaran bersama dan gerakan serentak oleh generasi muda untuk terus melanjutkan perjuangan-perjuangan Bung Karno.
Terutama kepada seluruh kader PDI Perjuangan baik simpatisan, legislatif dan juga eksekutif yang merupakan anak ideologis Bung Karno.
Disebutkan oleh Edi, akhir-akhir ini muncul politik identitas yang berpotensi memecah belah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fenomena itu, sebutnya, jelas sangat bertentangan dengan semangat persatuan yang selama hidupnya dibawa oleh Ir. Soekarno.
“Oleh karena itu, jika ingin negara baik, negara tetap guyub maka kita harus mampu berkolaborasi untuk menjaga semangat-semangat Ir. Soekarno. Sebagaimana beliau menyatukan Sabang sampai Merauke,” lanjutnya.
Mengutip pepatah luhur, Edi menyebut jika ungkapan ‘Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’ harus terpatri di hati generasi muda sebagai semangat berbangsa mempertahankan dan mengisi kemerdekan Republik Indonesia. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS