GRESIK – Anggota Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gresik, Noto Utomo mendukung langkah eksekutif memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat.
Alasannya, banyak warga yang mengeluh terkait dampak negatif sekolah daring selama pendemi ini. Sehingga, para wali murid mengharap PTM segera dilakukan.
“Keluhan banyak saya terima saat reses maupun publik hearing dengan masyarakat,” kata Noto Utomo, Rabu (7/4/2021).
Sebelumnya, Pemkab Gresik memutuskan segera memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Hal ini menyusul menurunnya kasus Covid-19 di Kota Pudak dan sudah berstatus menjadi zona kuning. Meski demikian, protokol kesehatan tetap wajib dilakukan.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menjelaskan, sejatinya lembaga pendidikan di Gresik 98 persen siap melaksanakan PTM.
Dalam pelaksanaan PTM tidak boleh serta merta dilakukan. Ada syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi sesuai Perbup No 50 tahun 2020.
Noto Utomo menyebut, dampak dari sekolah Daring membuat siswa menjadi malas belajar dan sulit berkembang.
Karena, tugas sekolah diserahkan kepada orang tua masing-masing. Problemnya, anak-anak malah lebih suka bermain gadget.
“Makanya kami di Komisi IV sangat setuju PTM segera dilaksanakan,” ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gresik tersebut.
Untuk menindaklanjuti kebijakan terkait PTM, dalam waktu dekat Komisi IV DPRD Gresik akan melakukan hearing dengan dinas terkait.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana kesiapan mereka jika PTM benar-benar dilakukan,” imbuh pria asal Kecamatan Bungah tersebut. (mus)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS