JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edy Cahyo Purnomo mengaku prihatin mendengar keluhan masyarakat soal rumitnya persyaratan untuk menerima beasiswa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
Dia menyebut, pemberian beasiswa kepada siswa dan mahasiswa yang membutuhkan adalah inisiatif baik dari pemerintah daerah, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Namun pihaknya menilai syarat yang dipatok Pemkab dengan mewajibkan calon penerima beasiswa adalah dari keluarga penerima program keluarga harapan (PKH), diskriminatif. Sebab banyak juga orang yang dalam kondisi kurang mampu namun belum mendapat bantuan PKH.
Untuk itu, pihaknya minta agar Bupati Jember mengevaluasi persyaratan bagi calon penerima beasiswa Pemkab Jember tersebut.
“Program beasiswa kebijakan yang sangat bagus, sebab dapat menjadi jaminan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap melanjutkan pendidikan. Namun yang kami sayangkan syaratnya terkesan diskriminatif, dengan mewajibkan calon penerima beasiswa adalah orang dari keluarga penerima PKH,” kata Edi Cahyo, saat dikonfirmasi di Jember, Kamis (27/1/2022).
“Padahal kalau mau survei di lapangan banyak juga anak keluarga kurang mampu tidak dapat PKH, yang layak diberi beasiswa. Jadi kita minta persyaratannya jangan sampai dibuat ribet,” imbuhnya.
Selain minta pemkab tidak mempersulit syarat beasiswa, Wakabid Organisasi DPC PDI Perjuangan Jember tersebut juga menyoroti pengurangan kuota penerima beasiswa, yang jumlah pengurangannya hampir separo dari program beasiswa pemerintahan sebelumnya.
Pengurangan itu, sebutnya, akan menimbulkan permasalahan baru. Yakni semakin banyak mahasiswa dari keluarga miskin yang tidak terakomodir untuk mendapatkan beasiswa.
Dengan melihat sejumlah persoalan tersebut, politisi yang lekat dengan sapaan Ipung ini pun minta pemkab lebih bijak lagi dalam mengeluarkan kebijakan terkait program beasiswa. Sebab dengan beasiswa inilah generasi muda Jember dapat terus menggantungkan cita-citanya untuk menggapai pendidikan yang tinggi.
“Sangat disayangkan jika program beasiswa yang dikeluarkan pemkab jangkauannya terbatas, apalagi masih ditambah syarat memberatkan. Tentunya kita tidak ingin semangat generasi muda kita untuk menempuh pendidikan dan meraih cita-citanya menjadi redup,” pungkasnya. (ryo/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS