Selasa
26 November 2024 | 5 : 26

Banteng Campurdarat Ini Beber Makna Ulur-Ulur Telaga Buret

pdip-jatim-220624-ulur-ulur-campurdarat-1

TULUNGAGUNG – Upacara tradisi Ulur-Ulur Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung digelar Jumat (24/6/2022). Upacara adat yang digelar masyarakat sekitar Telaga Buret itu digelar rutin dalam setiap tahun.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Telaga Buret, Karsi Nero Sutamrin mengatakan, upacara adat tradisi Ulur-Ulur pada intinya adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah air melimpah dari sumber air yang ada di Telaga Buret.

“Ulur-Ulur intinya adalah ucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa kami yang hidup di sekitaran telaga buret itu bisa merasakan air yang sangat melimpah dari dulu hingga sekarang,” jelas Karsi.

Pria yang juga sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Campurdarat ini menyebut, air dari Telaga Buret bisa mengairi atau mencukupi kebutuhan air di 4 Desa sekitar telaga. Yakni Desa Sawo, Desa Gamping, Desa Ngentrong dan Desa Gedangan.

Selain itu, air dari Telaga Buret juga mengairi sawah di 4 desa tersebut yang luasnya kurang lebih 700 hektar. Dan dalam satu tahun, sawah di 4 desa itu bisa panen hingga 3 kali.

Upacara tradisi Ulur-Ulur, lanjutnya, akan terus dilakukan dan dijaga hingga masa-masa yang akan datang, agar kelestarian lingkungan di sekitar telaga buret juga tetap terjaga. Sehingga sumber air di telaga bisa tetap mengairi wilayah sekitar

“Intinya kita ingin melestarikan sumber air agar bisa dirasakan anak cucu kita,” ucapnya.

Pria yang juga menjadi Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis Tulungagung ini menambahkan, hal yang paling penting dari budaya Ulur-ulur adalah membangun kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan di kawasan telaga buret dalam setiap waktu.

“Jadi kalau budaya Ulur-Ulur dilaksanakan setahun sekali, tetapi budaya menjaga kelestarian kawasan Telaga Buret supaya airnya tetap lestari sepanjang masa harus dibudayakan setiap waktu,” terangnya.

Sebagai kader PDI Perjuangan, sebut Karsi, partainya juga telah diinstruksikan bahwa bicara politik tidak hanya bicara soal kekuasaan saja. Tetapi juga harus bicara masalah lingkungan dan kebudayaan.

Bahkan konsep itu juga diajarkan Bung Karno dalam Tri Sakti yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian di bidang budaya. (sin/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...