Jumat
24 Oktober 2025 | 12 : 18

Banteng Campurdarat Ini Beber Makna Ulur-Ulur Telaga Buret

pdip-jatim-220624-ulur-ulur-campurdarat-1

TULUNGAGUNG – Upacara tradisi Ulur-Ulur Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung digelar Jumat (24/6/2022). Upacara adat yang digelar masyarakat sekitar Telaga Buret itu digelar rutin dalam setiap tahun.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Telaga Buret, Karsi Nero Sutamrin mengatakan, upacara adat tradisi Ulur-Ulur pada intinya adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah air melimpah dari sumber air yang ada di Telaga Buret.

“Ulur-Ulur intinya adalah ucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa kami yang hidup di sekitaran telaga buret itu bisa merasakan air yang sangat melimpah dari dulu hingga sekarang,” jelas Karsi.

Pria yang juga sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Campurdarat ini menyebut, air dari Telaga Buret bisa mengairi atau mencukupi kebutuhan air di 4 Desa sekitar telaga. Yakni Desa Sawo, Desa Gamping, Desa Ngentrong dan Desa Gedangan.

Selain itu, air dari Telaga Buret juga mengairi sawah di 4 desa tersebut yang luasnya kurang lebih 700 hektar. Dan dalam satu tahun, sawah di 4 desa itu bisa panen hingga 3 kali.

Upacara tradisi Ulur-Ulur, lanjutnya, akan terus dilakukan dan dijaga hingga masa-masa yang akan datang, agar kelestarian lingkungan di sekitar telaga buret juga tetap terjaga. Sehingga sumber air di telaga bisa tetap mengairi wilayah sekitar

“Intinya kita ingin melestarikan sumber air agar bisa dirasakan anak cucu kita,” ucapnya.

Pria yang juga menjadi Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis Tulungagung ini menambahkan, hal yang paling penting dari budaya Ulur-ulur adalah membangun kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan di kawasan telaga buret dalam setiap waktu.

“Jadi kalau budaya Ulur-Ulur dilaksanakan setahun sekali, tetapi budaya menjaga kelestarian kawasan Telaga Buret supaya airnya tetap lestari sepanjang masa harus dibudayakan setiap waktu,” terangnya.

Sebagai kader PDI Perjuangan, sebut Karsi, partainya juga telah diinstruksikan bahwa bicara politik tidak hanya bicara soal kekuasaan saja. Tetapi juga harus bicara masalah lingkungan dan kebudayaan.

Bahkan konsep itu juga diajarkan Bung Karno dalam Tri Sakti yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian di bidang budaya. (sin/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...