BLITAR – Ketua PMI Kabupaten Blitar, Rijanto meninjau kondisi warga terdampak banjir bandang di Desa Birowo dan Desa Kemirigede, Kecamatan Binangun, Senin (2/12/2024).
Rijanto meninjau langsung bersama calon Wakil Bupati Blitar, Beky Herdiansah. Kunjungan dilakukan untuk memberikan bantuan sembako sekaligus memastikan kesiapan penanganan tanggap darurat dan mendengar langsung kebutuhan para korban.
Pada kesempatan itu, Rijanto juga berdialog dengan warga terdampak untuk mengetahui lebih jauh mengenai situasi yang mereka hadapi serta kebutuhan mendesak yang diperlukan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tersebut mengungkapkan PMI bakal segera mengupayakan bantuan tanggap darurat, termasuk membuka layanan kemanusiaan, pelayanan kesehatan, distribusi bantuan, dan penyediaan air bersih.
“Kami segerakan tanggap darurat di Kecamatan Binangun dan lainnya. Kami juga akan membantu dengan membuka layanan kesehatan bagi warga,” kata Rijanto.
Dia mengatakan khusus di Desa Birowo, lebih dari 30 rumah diterjang banjir bandang. Selain itu fasilitas umum seperti musala, masjid, tempat pemakaman umum dan sekolah yang dilanda banjir parah.
“Ada lebih 30 rumah yang terendam banjir. Kemudian di Wates juga ada beberapa jembatan yang rusak,” bebernya.
Dampak bencana banjir itu mengakibatkan sebagian warga terpaksa mengungsi ke posko dan rumah-rumah warga lain yang tidak terdampak. Sementara yang lainnya memilih bertahan di rumah mereka yang masih bisa ditempati.
Kata dia, kebutuhan utama warga saat ini adalah air bersih untuk membantu proses pembersihan rumah dan lingkungan sekitar yang terdampak.
Adapun pakaian dan selimut juga sangat dibutuhkan karena banyak pakaian warga yang rusak atau terendam air.
“Kebutuhan akan pakaian hangat sangat diperlukan, kita juga sudah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan bantuan segera sampai,” sebut pria yang juga Cabup Blitar tersebut.
Rijanto memastikan belum ada laporan korban jiwa akibat bencana ini. Namun kerugian warga ditaksir sangat besar.
“Tidak ada korban jiwa, namun ada beberapa warga yang sempat mengalami syok akibat kejadian ini,” ungkapnya.
Dalam peristiwa ini, Rijanto mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang bisa memperburuk kondisi.
Dia juga mengimbau seluruh warga di lokasi bencana agar selalu waspada, terutama saat melakukan pembersihan di area terdampak.
“Kita harus tetap berhati-hati, terutama ketika melakukan pembersihan dan saat turun hujan. Pastikan keselamatan diri menjadi prioritas utama,” tutur Rijanto.
Sebagai informasi, hujan lebat yang berlangsung selama 5 hari, mulai 27 November 2024 hingga Minggu 1 Desember 2024, mengakibatkan bencana longsor dan banjir bandang pada belasan desa di Kabupaten Blitar.
Terparah Desa Birowo, Kecamatan Binangun, banjir menerjang lebih dari 30 rumah. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS