SURABAYA – Tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada di Jawa Timur Daniel Rohi menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi NTT.
Sesuai data dari BNPB, Senin (5/4/2021) siang, total korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 10 kabupaten dan 1 kota di NTT menjadi 68 orang.
Menurut Daniel Rohi, peristiwa banjir dan tanah longsor di NTT sudah layak dikategorikan sebagai bencana nasional.
“Berdasarkan perkembangan di lapangan seperti jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan sarana prasarana, cakupan wilayah terdampak, dan dampak sosial ekonomi maka menurut saya bencana ini sudah seharusnya dikategorikan bencana nasional,” kata Daniel, Selasa (6/4/2021).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim kelahiran Atambua, Kabupaten Belu, NTT ini menambahkan, dengan adanya status bencana nasional, penanganan akan lebih cepat dan pemulihan masyarakat pasca bencana juga lebih maksimal.
“Berdasarkan perkembangan di lokasi, status bencana nasional ini diperlukan agar masyarakat dapat cepat dibantu untuk melakukan recovery,” jelasnya.
Dalam penanganan bencana di NTT, dia mengingatkan pemerintah juga memperhatikan protokol kesehatan karena Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Belum reda bencana non alam akibat pandemi Covid-19, saat ini ditimpa lagi dengan bencana alam yang menelan korban jiwa dan harta serta fasilitas umum yang vital. Sehingga saya minta pemerintah perlu melakukan penanggulangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan agar tidak terjadi cluster baru di tempat pengungsian,” ujar Daniel.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu juga minta dukungan dan doa kepada seluruh masyarakat di Indonesia atas peristiwa bencana yang terjadi di NTT. Kejadian ini, menurutnya merupakan saat dimana solidaritas dan semangat gotong royong dari masyarakat Indonesia dibutuhkan.
“Untuk mewujudkan solidaritas nasional untuk membantu meringankan beban para korban,” ucapnya. (ace)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS