
JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku bangga mengenakan batik dalam berbagai kegiatan. Menurut Puan, batik adalah kekayaan Bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan.
“Batik harus dilestarikan. Kekayaan bangsa yang harus kita banggakan,” kata Puan, melalui pernyataan tertulis, Jumat (2/10/2020).
Hal tersebut disampaikan Puan terkait peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh tepat hari ini. Puan sendiri selama ini kerap mengenakan batik saat beraktivitas dalam berbagai agenda kenegaraan, bahkan dalam acara-acara internasional.
Misalnya, saat mewakili Indonesia pada acara festival kebudayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Kamboja, di Peace Palace, Pnomh Penh, Puan Maharani tampil mengenakan motif batik parang kontemporer.
“Batik mengandung ekspresi kebudayaan masyarakat Indonesia yang sangat kuat,” ujar mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Pada 2 Oktober 2009 atau 11 tahun yang lalu, batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Sebelum batik, keris dan wayang sudah lebih dulu masuk daftar ICH UNESCO.
Adapun, batik diambil dari kata amba titik, dalam bahasa Jawa berarti ‘menulis titik’ dengan tujuan menghias kain.
Membatik awalnya kegiatan kesenian menggambar di atas kain untuk pakaian keluarga keraton serta pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar Keraton, lama-lama kesenian batik ini meluas dan menjadi bahan pakaian rakyat.
Perkembangan batik berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di bumi nusantara.
Luasnya kekuasaan Majapahit hingga seluruh pelosok nusantara diikuti dengan meluasnya pengaruh budaya sehingga membatik ada dan berkembang di setiap suku bangsa Indonesia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS