SIDOARJO – Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Bambang Riyoko, menyerahkan bantuan modal untuk puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Desa Wage dan Bohar Kecamatan Taman. Dan, merealisasikan perombakan total infrastruktur jalan maupun pendidikan di wilayah tersebut senilai Rp 12 miliar.
Seremoni penyerahan bantuan modal untuk UMKM dilaksanakan di dua tempat, yakni di Balai Desa Wage dan Balai Desa Bohar, Sabtu (11/12/2021). Acara dihadiri puluhan pelaku UMKM dari dua desa tersebut disaksikan pihak pemerintah.
Ada 80 pelaku UMKM dari dua desa tersebut yang mendapat bantuan modal usaha. Rinciannya, untuk di Desa Wage diserahkan kepada 50 UMKM dan Desa Bohar 30 UMKM. Per UMKM mendapat suntikan dana sebesar satu juta rupiah. Bantuan permodalan tersebut sedianya untuk memutar kegiatan perekonomian UMKM.
Kucuran modal untuk UMKM realisasi dari aspirasi warga, khususnya pelaku perekonomian yang disampaikan kepada Bambang Riyoko saat menyerap usulan warga pada berbagai pertemuan masa reses.
Menurut Bambang Riyoko, pandemi Covid-19 yang berjalan dua tahun ini betul-betul memukul UMKM. Keluhan dari para pelaku UMKM masih terus masuk ke pihaknya. Karena itu, dalam rapat-rapat dewan bersama eksekutif membahas alokasi anggaran daerah, wakil rakyat dari PDI Perjuangan tersebut getol memperjuangkan penguatan sektor UMKM.
“Alhamdulillah realisasi. Semoga bantuan modal ini digunakan sesuai peruntukannya,” pesan Bambang Riyoko yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo ini.
Infrastruktur Jalan dan Pendidikan Kurang Lebih Rp 12 M
Pada acara itu, Bambang Riyoko juga menyampaikan jika dirinya bersama pihak eksekutif telah mengalokasikan anggaran daerah sebesar kurang lebih Rp 12 miliar untuk merombak total infrastruktur jalan dan pendidikan di Desa Wage.
Untuk infrastruktur jalan, konstruksi dasar jalan diubah menjadi beton cor mengingat berkali-kali tambal sulam, jalan tetap mengalami kerusakan.
Perombakan total konstruksi jalan di desa ini juga didasari sejumlah faktor. Pertama, di desa ini terdapat Pasar Wage yang menjadi pusat perekonomian masyarakat setempat dan sekitar. Jalan di desa ini juga menjadi persilangan penting penghubung sejumlah kecamatan, yakni Sukodono, Gedangan dan Waru. (da/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS