Kamis
15 Mei 2025 | 6 : 18

Baktiono Minta Pembangunan Jembatan Joyoboyo Dikebut

pdip-jatim-jembatan-joyoboyo-desain-1

SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono minta proyek Jembatan Joyoboyo dikebut pengerjaannya. Sebab, Komisi C menilai pekerjaan proyek yang ditargetkan selesai Desember 2020 itu, sampai kemarin masih berjalan sekitar 30 persen.

“Kami rekomendasikan agar proyek tersebut dikebut pengerjaannya. Kalau perlu dikerjakankan 24 jam. Karena pekerjaan proyek tersebut saya rasa tidak ada imbasnya terhadap lingkungan maupun dampak pada lalulintas yang ditimbulkan,” kata Baktiono, Kamis (6/8/2020).

Kemarin, komisi bidang pembangunan ini meninjau langsung pelaksanaan pekerjaan proyek Jembatan Joyoboyo. Pasalnya, secara fisik serapan yang dilaporkan pelaksana proyek realisasinya mencapai 53,38 persen.

Laporan realisasi itu, menurut Baktiono, tidak sama dengan fakta fisik di lapangan setelah Komisi C melakukan meninjauan langsung proyek tersebut.

“Dalam laporan realisasi yang disampaikan telah mencapai 53,83 persen. Namun ketika kita tinjau langsung baru terealisasi fisik sekitar 30 persen saja,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya minta agar Dinas PU tidak memberikan adendum. Dikhawatirkan, terang Baktiono, proyek ini akan dikerjakan asal-asalan oleh pelaksana proyek, sebab bisa dilanjutkan pada periode tahun berikutnya.

Wakil rakyat yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menyebutkan, jika proyek senilai Rp 39 miliar lebih itu dilakukan sesuai target atau lebih cepat tuntas, manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat dan Pemkot juga diapreasiasi baik.

“Jika cepat selesai, kan bisa segera dimanfaatkan untuk masyarakat. Pemkot juga dinilai bagus oleh masyarakat,” ujar dia.

Baktiono menambahkan, detail design engineering yang ada sama sekali tidak menampilkan Suroboyo-nya. Padahal saat hearing di Komisi C yang melibatkan Dewan Kesenian Suroboyo (DKS), diusulkan agar pembangunan Jembatan Joyoboyo perlu menonjolkan kekhasan Suroboyo-nya.

“Seperti Bung Karno membangun Tugu Pahlawan dan Monas, desain yang ditampilkan menonjokan ciri khasnya. Kalau ke Tugu Pahawan yang pasti adanya di Surabaya, begitu juga dengan Monas. Masyarakat sudah paham itu,” urai dia.

“Jadi punya ciri khas, kalau jembatan itu adanya hanya di Surabaya, bukan di daerah lain,” pungkasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...
SEMENTARA ITU...

SPAM Dusun Sumbul Diresmikan, Bupati Malang: Selaras dengan Pengembangan KEK Singhasari

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan sistem penyediaan ...
KRONIK

DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar bupati ...
LEGISLATIF

Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

JAKARTA – Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim DPR RI Puan Maharani ...